Keramba Jaring Apung (KJA) lepas pantai merupakan suatu teknik dan pemanfaatan teknologi budidaya ikan yang saat ini sedang diujicobakan pemerintah di sejumlah titik. Saat ini, KJA sudah dibangun di lepas pantai Pangandaran, Karimunjawa, dan Sabang.
Presiden Joko Widodo secara sekilas memperkenalkan teknologi tersebut kepada para nelayan yang hadir bersilaturahmi di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 8 Mei 2018. Dirinya memperlihatkan KJA itu melalui tayangan yang ditampilkan.
"Ini keramba jaring apung lepas pantai memang baru kita kerjakan di Pangandaran, Karimunjawa, dan di Sabang. Saya cek sendiri kemarin di tengah laut, 8 mil dari pantai. Kalau negara lain mengerjakan, kita tidak, ditinggal kita," kata Presiden, dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Pemanfaatan KJA lepas pantai itu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nelayan. Sebelumnya, saat mengunjungi salah satu KJA di Pangandaran, Kepala Negara mengatakan bahwa untuk tiap unit KJA yang terdiri atas delapan lubang mampu memproduksi ikan hingga mencapai 816 ton per tahunnya.
"Kita ingin memperkenalkan ini kepada nelayan. Memang ini harganya mahal, betul. Tapi kalau nelayan nanti bergabung kemudian dalam bentuk koperasi besar, kenapa tidak?" ujarnya.
Selain itu, dengan KJA ini, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan juga berupaya untuk membudidayakan kembali jenis-jenis ikan yang saat ini sudah sangat sulit ditemui oleh para nelayan. Seperti kakap putih misalnya yang sudah sangat sulit ditemui di perairan Pangandaran. Padahal nilai ekonomi dari jenis ikan tersebut disebut cukup besar.
"Kemarin yang dikembangkan kakap putih. Kita pilih ikan-ikan yang mahal yang dapat dijual, yang pasar ekspornya terbuka. Ini yang mau kita kerjakan," ucapnya.
Presiden berharap, ke depannya, para nelayan di Indonesia mulai mengenal teknologi perikanan terkini dan bersama dengan pemerintah membangun sebuah fondasi perikanan modern agar terwujud lompatan hasil produksi tangkap ikan di masa mendatang.
"Kalau kita tidak memulai membuat fondasi, tidak memulai melihat ke depan, ya tidak akan berkembang kita. Fondasi inilah yang sedang kita bangun agar kita memiliki sebuah lompatan dan hasil produksi tangkapan dan budidaya ikan," tandasnya. (Humas Kemensetneg)