Presiden Jokowi: Libya Ingin Belajar dari Pengalaman Demokrasi di Indonesia

 
bagikan berita ke :

Senin, 07 Maret 2016
Di baca 682 kali

Pada pertemuan tersebut Presiden Jokowi mengutarakan Indonesia siap mendukung proses politik yang sedang terjadi di Libya. “Saya ucapkan selamat atas terbentuknya Pemerintahan Nasional Gabungan baru di Libya. Dan Indonesia siap mendukung proses politik di Libya melalui program peningkatan kapasitas dan bantuan teknis di bidang perdamaian dan demokrasi. Kami juga menyambut baik penjajakan kerjasama Universitas Al-Mukhtar dengan Institute for Peace and Democracy dalam hal ini”, ucap Presiden Joko Widodo sebagaimana dilansir dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.

 

Kerjasama di Bidang Demokrasi

 

Kedua negara sepakat meningkatkan  kerjasama di bidang demokrasi. Perdana Menteri Faiz Al Serraj mengapresiasi dukungan atas demokratisasi di Libya dan  ingin belajar dari pengalaman Indonesia. Merespon hal itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan pengalaman Indonesia dalam melakukan demokratisasi sejak tahun 1998, terutama dalam sistem pemilihan secara  langsung oleh rakyat. Saat ini, kata Presiden, pemilihan Presiden, pemilihan Gubernur, Walikota dan Bupati dilakukan secara langsung oleh rakyat.

 

Perlindungan WNI di Libya

 

Terkait perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Libya, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas fasilitasi Pemerintah Libya dalam repatriasi WNI dari Libya, yang telah mencapai 200 orang WNI sejak tahun 2014.

 

“Saya harap Pemerintah Libya dapat terus membantu melindungi WNI di Libya, termasuk yang terindikasi diselundupkan secara paksa ke Libya," tutur Presiden.

 

Penguatan Kerjasama Ekonomi dan Kesehatan

 

Di bidang ekonomi, Presiden Joko Widodo mendorong peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.Termasuk didalamnya partisipasi pengusaha Indonesia pada eksplorasi dan investasi sektor energi dan migas. Kedua negara juga perlu dorong partisipasi aktif sektor swasta guna tingkatkan perdagangan bilateral. “Jasa konstruksi BUMN Indonesia juga siap untuk membantu pembangunan infrastruktur dan perumahan di Libya,” ujar Presiden.

 

Selain itu, kedua negara juga ingin meningkatkan kerjasama di bidang kesehatan. Pada sektor ini, Perdana Menteri Faiz Al Serraj ingin Indonesia bisa membantu meningkatan sektor kesehatan di Libya. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0