Dalam pengantar rapat
terbatas tersebut, Presiden Jokowi menitipkan pesan agar pidato yang
akan disampaikan dirinya dalam Peringatan 60 tahun KAA tidak berisi
pesan normatif, melainkan menyampaikan pesan yang kuat.
“Saya hanya ingin titip agar yang disampaikan dalam sambutan, dalam pidato nanti bukan sesuatu yang normatif, yang biasa, tetapi betul-betul ada sebuah pesan yang kuatâ€, ujar Presiden Jokowi.
Pesan kuat yang dimaksud oleh Presiden Jokowi adalah peran dalam mewujudkan tatanan baru keseimbangan global, keadilan global yang belum sepenuhnya dilakukan oleh PBB.
Turut hadir dalam Rapat Terbatas tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Kepala Staf Presiden Luhut B. Pandjaitan, dan Wakil Menteri Luar Negeri AM. Fachir (Verbatim-Humas)
“Saya hanya ingin titip agar yang disampaikan dalam sambutan, dalam pidato nanti bukan sesuatu yang normatif, yang biasa, tetapi betul-betul ada sebuah pesan yang kuatâ€, ujar Presiden Jokowi.
Pesan kuat yang dimaksud oleh Presiden Jokowi adalah peran dalam mewujudkan tatanan baru keseimbangan global, keadilan global yang belum sepenuhnya dilakukan oleh PBB.
Turut hadir dalam Rapat Terbatas tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Kepala Staf Presiden Luhut B. Pandjaitan, dan Wakil Menteri Luar Negeri AM. Fachir (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?