Dalam beberapa tahun ini Presiden Jokowi melihat kementerian-kementerian bekerja sangat sektoral, tidak terintegrasi, sehingga yang kelihatan di lapangan adalah berjalan sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, Presiden menegaskan agar Pemerintah memberikan perhatian untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan terutama di perbatasan dan juga pembangunan jembatan.
Pembangunan infrastruktur ini, kata Presiden Jokowi, agar bisa membuka keterisolasian beberapa wilayah yang ada di Papua misalnya jalan dari Agas naik ke Wamena yang juga sudah mulai dikerjakan oleh Kementerian Pekejaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). "Saya kira jalan-jalan seperti itu yang diperlukan di sana sehingga nantinya barang-barang kemudian arus orang dari satu kabupaten ke kabupaten lain bisa lebih cepat, dan tentu saja akan mempengaruhi harga di sana," ujar Presiden Jokowi.
Kita ingin meletakkan fondasi yang kuat terhadap percepatan pembangunan dan perlu sekali didukung oleh tata kelola pemerintahan daerah yang baik, transparan, dan akuntabel, yang memberikn ruang-ruang partisipasi masyarakat untuk ikut berperan. "Dan kita berharap agar semuanya yang kita bangun ini mendengar suara rakyat Papua untuk diajak bersama-sama kita membangun tanah Papua," kata Presiden Jokowi.
‎Meski telah disebutkan di awal pengantarnya, Presiden kembali mengingatkan bahwa di tahun 2016, dirinya ingin semua kementerian, TNI, dan POLRI berintegrasi, masuk ke Papua. "Dan kita harapkan tahun-tahun mendatang betul-betul kelihatan barangnya, kelihatan wujudnya, kelihatan pelayanannya, sehingga masyarakat di Papua merasakan kehadiran pemerintah," tegas Presiden Jokowi.‎ (Humas Kemensetneg)