Dalam sambutannya,
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa tantangan yang harus dihadapi ke
depan memerlukan kerja keras semua pihak, yakni tekanan dolar terhadap
Rupiah dan akan dibukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN awal tahun 2016.
Menghadapi masalah tekanan dolar terhadap rupiah, Presiden merasa sangat optimis dan percaya diri karena situasi Indonesia jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain. “Selama sekian bulan ini kita hanya tertekan kurang lebih 5,8%. Coba bandingkan dengan Brasil seperti apa? Rusia seperti apa? Yang dekat kita juga, Malaysia yang sudah kehilangan cadangan devisa banyak sekali tapi mata uang mereka juga tidak menguat.†Ujar Presiden Jokowi.
Presiden menyampaikan bahwa rupiah akan bisa lebih kuat jika semua pihak yakin kita akan bisa mengatasi masalah tersebut. “Ruang fiskal kita sangat bagus sekali, dengan kemarin pengalihan subsidi BBM kepada infrastruktur, petani, nelayan†jelas Presiden Jokowi. Selain itu, kepercayaan investasi kepada Indonesia juga sangat baik dan positif, serta capital inflow negara per Januari – Februari juga besar, yakni sebesar 47 triliun, meningkat dua kali lipat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Mengenai MEA, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa negara-negara lain pun mengalami kekhawatiran yang sama dengan Indonesia. “Kalau kita sudah ngerti mereka takut, ya kita harus berani ekspansi ke sana, mendahului ke sana,†pesan Presiden Jokowi. (Verbatim – Humas Setneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?