Dalam sambutan
singkatnya, Presiden Jokowi menyatakan keyakinannya soal peningkatan
produksi padi nasional, sehingga Indonesia tidak membutuhkan impor
beras.
"Saya senang sekali, sebab, dengan panen langsung kami jadi optimis dan yakin produksi padi meningkatâ€, kata Presiden Jokowi dengan penuh keyakinan seraya berharap agar Indonesia tidak impor padi. Presiden Jokowi juga berharap seiring dengan Panen Raya Padi, harga beras di Pasar Induk Cipinang dan pasar-pasar induk lainnya sudah stabil. "Petani sendiri sebenarnya jangan tergantung pada harga beras, tapi tergantung pada produksi padi,†ujar beliau memberikan dorongan kepada petani.
Presiden Jokowi berharap agar produksi sawah per hektar yang awalnya 5 ton, diusahakan naik menjadi 7-8 ton seiring dengan adanya bantuan traktor dan pupuk dari pemerintah, serta irigasi nasional yang 52% rusak, 30%nya sudah diperbaiki,. "Jangan laporannya naik faktanya tidak. Kita ingin memperbaiki. Kita sedang menghitungâ€, tambah Presiden Jokowi agar petani bisa melaporkan hasil panen apa adanya.
Pada saat yang sama, Presiden Jokowi mengumumkan harga pembelian oleh pemerintah (HPP) sebesar Rp. 3.700 per kg yang merupakan harga gabah kering panen. "Pembelian oleh Bulog Rp. 3.300 sekarang. Artinya naik 10,4 %. Kalau naiknya tinggi, harga beras akan tinggi sekali. Jadi, harga padi harus pada posisi seimbang, sama, dan baik. Itu kalkulasi dan hitungan-hitungannya seperti itu,†imbuh Presiden Jokowi menerangkan secara detil mengenai kalkulasi HPP.
Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas kerja keras para petani di Indramayu, Jawa Barat dan petani seluruh Indonesia, dan menyampaikan bahwa masalah subsidi harga akhir untuk petani, pemerintah butuh waktu. Tetapi, Presiden Jokowi meyakini bahwa dengan bantuan traktor dan perbaikan irigasi, produksi sawah per hektar akan naik.
Usai panen Raya Padi, Presiden Jokowi dan rombongan mendengarkan paparan Bupati Indramayu mengenai banjir yang terjadi di Kabupaten Indramayu. (Verbatim-Humas)
"Saya senang sekali, sebab, dengan panen langsung kami jadi optimis dan yakin produksi padi meningkatâ€, kata Presiden Jokowi dengan penuh keyakinan seraya berharap agar Indonesia tidak impor padi. Presiden Jokowi juga berharap seiring dengan Panen Raya Padi, harga beras di Pasar Induk Cipinang dan pasar-pasar induk lainnya sudah stabil. "Petani sendiri sebenarnya jangan tergantung pada harga beras, tapi tergantung pada produksi padi,†ujar beliau memberikan dorongan kepada petani.
Presiden Jokowi berharap agar produksi sawah per hektar yang awalnya 5 ton, diusahakan naik menjadi 7-8 ton seiring dengan adanya bantuan traktor dan pupuk dari pemerintah, serta irigasi nasional yang 52% rusak, 30%nya sudah diperbaiki,. "Jangan laporannya naik faktanya tidak. Kita ingin memperbaiki. Kita sedang menghitungâ€, tambah Presiden Jokowi agar petani bisa melaporkan hasil panen apa adanya.
Pada saat yang sama, Presiden Jokowi mengumumkan harga pembelian oleh pemerintah (HPP) sebesar Rp. 3.700 per kg yang merupakan harga gabah kering panen. "Pembelian oleh Bulog Rp. 3.300 sekarang. Artinya naik 10,4 %. Kalau naiknya tinggi, harga beras akan tinggi sekali. Jadi, harga padi harus pada posisi seimbang, sama, dan baik. Itu kalkulasi dan hitungan-hitungannya seperti itu,†imbuh Presiden Jokowi menerangkan secara detil mengenai kalkulasi HPP.
Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas kerja keras para petani di Indramayu, Jawa Barat dan petani seluruh Indonesia, dan menyampaikan bahwa masalah subsidi harga akhir untuk petani, pemerintah butuh waktu. Tetapi, Presiden Jokowi meyakini bahwa dengan bantuan traktor dan perbaikan irigasi, produksi sawah per hektar akan naik.
Usai panen Raya Padi, Presiden Jokowi dan rombongan mendengarkan paparan Bupati Indramayu mengenai banjir yang terjadi di Kabupaten Indramayu. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?