Presiden Jokowi: Orientasi Pada Hasil‎, Bukan Pada Prosedur

 
bagikan berita ke :

Selasa, 08 Desember 2015
Di baca 649 kali

Presiden mengharapkan kepada semua anngota Kabinet Kerja agar begitu memasuki tahun 2016, bahkan sejak Januari harus berlari cepat. Presiden tidak menginginkan anggota kabinetnya terjebak pada rutinitas, bussiness as usual, dan monoton. "Kita harus bawa tradisi baru, pola baru, cara baru, yang pertama masalah orientasi. Semuanya harus berani membalikkan bahwa orientasi kita bukan prosedur, tapi orientasi hasil, prosedur mengikuti. ini yang harus dibalik total, semuanya," ujar Presiden.‎

 

‎Presiden menggarisbawahi bahwa saat ini terdapat 42.000 regulasi yang kita punyai, baik berupa Peraturan Presiden (Perpres), Peraturan Pemerintah  (PP), Peraturan Menteri (Permen). "Tahun depan harus hilang minimal separuh di seluruh kementerian, aturan-aturan ruwet buat kita terbelenggu, tidak fleksibel, tidak bisa melompat," ujar Presiden, seperti dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

 

Presiden meminta agar dikumpulkan semua aturan tersebut dan hapus yang tidak diperlukan karena aturan itulah yang menjadikan pemerintah tidak dapat bergerak cepat. "Jadi sekali lagi, orientasi kita adalah orientasi hasil, bukan prosedur. Orientasi kita adalah target, jangan dibalik-balik," jelas Presiden.‎

 

‎‎Presiden juga minta agar menteri fokus bekerja. "Jangan sibuk jadi komentator," pungkas Presiden. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0