Presiden Jokowi: Perlu Ada Terobosan Lagi Datangkan Wisatawan

 
bagikan berita ke :

Rabu, 24 Juni 2015
Di baca 735 kali

Namun Presiden Jokowi menilai, masih perlu terobosan-terobosan lagi yang lebih menyasar sehingga betul-betul ada sebuah lonjakan yang sangat tinggi terhadap wisatawan yang datang ke Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta secara langsung kepada Menteri Pariwisata untuk mengenjot promosi lebih maksimal untuk menarik wisatawan asing agar lebih banyak yang berkunjung ke Indonesia.

“Saat pertumbuhan ekonomi sedang turun, yang bisa memberikan devisa dalam waktu singkat adalah sektor pariwisata”, ujar Presiden Jokowi dalam siaran pers yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki.

“Bila perlu ada list negara untuk bebas visa, ayo (kita) kasih”, lanjut Presiden Jokowi.

Langkah Cepat

Mendatangkan wisatawan asing memang dibutuhkan kreativitas. Misalnya membuat paket destinasi wisata yang menarik.

Presiden Jokowi menilai program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata memang sudah baik. Tapi butuh waktu lama untuk membangunnya. Selain itu masih menghadapi berbagai kendala, termasuk penyediaan lahan.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah langkah cepat, kalau sudah diberi izin KEK, lalu apa?, masak cuma penguasaan lahan saja. Bukan seperti itu yang diinginkan”, kritik Presiden Jokowi.

Kalau lahan sudah tersedia, lanjut Presiden Jokowi, dalam waktu enam bulan sampai 1 tahun tidak ada perkembangan, izin yang diberikan akan dicabut.

Presiden Jokowi juga menilai bahwa untuk mendorong promosi pariwisata, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar 4 (empat) kali lipat dan diharapkan tahun-tahun berikutnya juga akan naik, sehingga target mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara tidak perlu menunggu sampai tahun 2020.

Rapat terbatas itu dihadiri oleh Menko Perekonomian, Menko Kemaritiman, Menteri Pariwisata, Menteri BUMN, Mensesneg, Kepala Staf Kepresidenan, Sekretaris Kabinet, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Wakil dari Asosiasi Pariwisata Indonesia, dan beberapa asosiasi pariwisata di Indonesia. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0