Presiden Jokowi Pesan Jam Belajar “Anak-Anak Borobudur” Ditambah

 
bagikan berita ke :

Selasa, 02 Juni 2015
Di baca 598 kali

Presiden Jokowi juga berpesan kepada para orang tua untuk menyiapkan anak-anaknya menyongsong masa depan mengingat semakin kompetitifnya persaingan sekarang ini. Menteri Kesehatan tampak turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut.

Setelah acara pembagian Kartu tersebut, Presiden Jokowi malam ini dijadwalkan menghadiri Perayaan Dharmasanti Waisak Nasional Umat Buddha Indonesia 2559 BE/2015 di Candi Borobudur.

Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana mendatangi warga yang menunggunya di Balai Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (2/6) sekitar pukul 17.00 WIB kartu-kartu tersebut.

Presiden Jokowi menyerahkan Kartu Asistensi Disabilitas kepada 3 orang perwakilan penerima. Kartu tersebut diantar langsung oleh Presiden ke tempat duduk penerima. Penerima masing-masing mendapat Rp 300 ribu per bulan sampai bulan Desember. Penerima Kartu ASPDB juga mendapatkan kartu KIS.

Kemudian Presiden Jokowi menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), kepada perwakilan penerima 10 pelajar. Penerima KIP masing-masing mendapatkan Rp 450 ribu untuk pelajar SD, Rp 750 ribu untuk pelajar SMP, dan Rp 1 juta untuk pelajar SMK/SMP.

Presiden Jokowi berpesan kepada para penerima, agar dana KIP tersebut diambil minggu ketiga bulan Juni saat tahun ajaran baru.

“Uang ini dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah: beli buku, beli sepatu, beli seragam. Dan ingat anak-anak tidak boleh untuk beli pulsa”, pesan Presiden Jokowi.

Kepada penerima KIP, Presiden Jokowi meminta agar menambah jam belajar, tidak jangan hanya belajar malam 1 jam. “Kurang, kalau mau pintar, jadi orang, belajar minim itu 3 jam”, tuturnya.

Kepada orang tua siswa, Presiden Jokowi juga berpesan agar mengarahkan anak-anak belajar lebih keras,  karena persaingan sekarang juga antar anak, dan nanti kalau kerja juga persaingan semakin berat.

Karena itu, Presiden Jokowi meminta para orang tua agar membiasakan anak-anak belajar dengan baik, mulai dari kecil dibiasakan untuk belajar malam hari paling tidak 3 jam, jangan malah lihat sinetron.

“Nyuwun tulung untuk Bapak/Ibu semuanya, anak-anaknya semua diawasi”, pesan Presiden Jokowi mengulang permintaannya.

Setelah itu, Presiden Jokowi membagikan KIS kepada 10 perwakilan penerima. Ia mengingatkan kepada masyarakat penerima KIS, kalau sakitnya itu hanya batuk-batuk atau sakit flu cukup ke Puskesmas. Kalau dicek di puskesmas batuknya berat, dilihat paru-parunya berat, baru dirujuk ke rumah sakit.

“Sekali lagi tidak dipungut biaya, pakai kartu itu. Kalau ada yang melayani di rumah sakit, yang pegang kartu dilayani tidak baik laporkan”, kata Jokowi seraya menyebutkan, pertama bisa dilaporkan ke Menteri Kesehatan, kalau masih belum laporkan ke Presiden.

Presiden Jokowi menegaskan, rakyat itu harus dilayani dengan baik kalau pas sakit karena yang pegang kartu itu juga bayar, tapi yang bayar negara.

Terakhir dibagikan KKS kepada 10 perwakilan penerima.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga membagikan sepeda setelah sebelumnya memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan kepada penerima kartu seperti sila-sila Pancasila, tujuh tokoh perwayangan, atau 5 provinsi di Indonesia.

Di sepanjang jalan, seperti biasa, Presiden Jokowi  juga membagikan buku-buku kepada masyarakat.

Tampak hadir dalam kesempatan itu mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Mensesneg Pratikno, dan Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris. (Verbatim-Humas Setkab-Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0