Pada Senin (16/2) pagi, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas kabinet untuk membahas masalah pariwisata. Rapat terbatas ini digelar karena Indonesia diyakini mampu mendatangkan wisatawan mancanegara dalam jumlah yang banyak.
Menurut Presiden Jokowi, pariwisata Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik perhatian wisatawan dari luar negeri. Ia meyakini, potensi pariwisata Indonesia itu dapat digenjot dengan memperbanyak menggelar event-event pariwisata tingkat nasional.
“Dengan demikian, wisatawan berdatangan dan dapat mendongkrak roda perekonomian di lokasi wisata tersebut,†tutur Presiden Jokowi.
Presiden menjelaskan, wisata Indonesia sangat beragam dan kultur beragam jadi potensi. Lokasi wisata yang juga jadi sebuah potensi, meskipun potensi itu belum tergali secara maksimal.
“Ini yang harus menjadi perhatian kita. Kalau dibandingkan dengan negara tetangga, kita harusnya lebih,†tutur Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi meyakini, sektor pariwisata Indonesia yang sangat menjanjikan akan menimbulkan multiplier effect yang positif terutama di bidang perekonomian. Untuk itu, lanjut Presiden, diperlukan strategi agar pariwisata kita lebih baik lagi dan secepatnya melakukan aksi.
Namun Presiden Jokowi mengingatkan, adanya faktor-faktor lain untuk menunjang pariwisata, seperti penerbangan, infrastruktur, dan event-event yang diperbanyak.
Rapat terbatas bidang pariwisata itu dihadiri oleh Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menko Perekonomian Sofyan Jalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Mendikbud Anis Baswedan. (Humas Kemensetneg-Humas Setkab-Verbatim)
Menurut Presiden Jokowi, pariwisata Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik perhatian wisatawan dari luar negeri. Ia meyakini, potensi pariwisata Indonesia itu dapat digenjot dengan memperbanyak menggelar event-event pariwisata tingkat nasional.
“Dengan demikian, wisatawan berdatangan dan dapat mendongkrak roda perekonomian di lokasi wisata tersebut,†tutur Presiden Jokowi.
Presiden menjelaskan, wisata Indonesia sangat beragam dan kultur beragam jadi potensi. Lokasi wisata yang juga jadi sebuah potensi, meskipun potensi itu belum tergali secara maksimal.
“Ini yang harus menjadi perhatian kita. Kalau dibandingkan dengan negara tetangga, kita harusnya lebih,†tutur Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi meyakini, sektor pariwisata Indonesia yang sangat menjanjikan akan menimbulkan multiplier effect yang positif terutama di bidang perekonomian. Untuk itu, lanjut Presiden, diperlukan strategi agar pariwisata kita lebih baik lagi dan secepatnya melakukan aksi.
Namun Presiden Jokowi mengingatkan, adanya faktor-faktor lain untuk menunjang pariwisata, seperti penerbangan, infrastruktur, dan event-event yang diperbanyak.
Rapat terbatas bidang pariwisata itu dihadiri oleh Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menko Perekonomian Sofyan Jalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri Luar Negeri Retno LP. Marsudi, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Mendikbud Anis Baswedan. (Humas Kemensetneg-Humas Setkab-Verbatim)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?