Tepat sehari sebelum HUT ke-73 Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2019 beserta Nota Keuangannya yang bertempat di Ruang Paripurna I Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/08).
“Empat tahun terakhir, pemerintah telah menyusun fondasi yang kuat dalam mereformasi arah pembangunan nasional menjadi lebih produktif, lebih merata, dan lebih berkeadilan,” ucap Jokowi.
Lanjut dalam pidatonya, Jokowi menjelaskan bahwa tantangan demi tantangan yang dihadapi mulai dari fluktuasi harga komoditas sampai dengan gejolak ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan perdagangan dan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat. Hal itu membuat pemerintah bergerak cepat untuk menjaga stabilitas dan daya tahan ekonomi dengan terus mendorong daya saing ekonomi nasional, pengelolaan APBN yang sehat, dan produktif serta memperkuat koordinasi kebijakan fiskal dan moneter.
Jokowi memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi cukup konsisten tinggi, dari 5 persen pada tahun 2014 menjadi 5,17 persen pada semester I tahun 2018. Tingkat inflasi rendah, turun dari 8,36 persen pada tahun 2014 menjadi 3,18 persen pada Juli tahun 2018. Lalu tingkat pengangguran terbuka turun dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen. Begitu pula dengan tingkat kemiskinan yang turun dari 11,25 persen pada tahun 2014 menjadi satu digit 9,82 persen di tahun 2018.
“Kerja keras bersama dalam melakukan reformasi ekonomi telah membawa kepada momentum pertumbuhan,” ujar Jokowi.
Pertumbuhan yang berfokus dengan mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkokoh daya saing bangsa, memperkokoh ketahanan ekonomi, dan memperkuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Tidak hanya itu, dengan menggiatkan investasi, ekspor, dan pariwisata sebagai mesin pertumbuhan ekonomi juga dapat menciptakan produktivitas, nilai tambah tinggi, dan devisa negara.
Untuk menunjang tujuan tersebut, kebijakan fiskal dan APBN tahun 2019 dirancang dengan tema “APBN untuk Mendukung Investasi dan Daya Saing melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia”.
Tema tersebut diwujudkan melalui tiga strategi utama, yaitu mobilisasi pendapatan yang realistis dengan tetap menjaga iklim investasi, peningkatan kualitas belanja agar produktif dan efektif melalui kebijakan value for money untuk mendukung program prioritas dan mendorong efisiensi serta inovasi pembiayaan. (GIE–Humas Kemensetneg)