Presiden Jokowi Silaturahmi dan Bertukar Pandangan di Ponpes Girikesumo

 
bagikan berita ke :

Minggu, 21 Oktober 2018
Di baca 1290 kali

Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Semarang, Jawa Tengah, menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pondok Pesantren Girikesumo, di Desa Banyumeneng, Kabupaten Demak. Di sana, Presiden bersilaturahmi dengan K.H. Munif Muhammad Zuhri yang merupakan pimpinan pondok pesantren tersebut.

"Saya ini sering ke Semarang. Tapi setelah kedatangan saya ke Pak Kiai di 2014, saya belum pernah (bertemu lagi). Jadi pas ini saya ke Semarang saya sangat menyempatkan diri untuk bertemu beliau," jelas Presiden selepas silaturahmi pada Jumat malam, 19 Oktober 2018.

Presiden bersama rombongan yang tiba di Pondok Pesantren Girikesumo bertepatan dengan waktu salat Magrib langsung melaksanakan salat Magrib berjemaah bersama dengan warga pondok pesantren. Silaturahmi antara Presiden dengan K.H. Munif Muhammad Zuhri digelar setelahnya.

Dalam kesempatan itu, keduanya diketahui melakukan perbincangan mengenai sejumlah hal, khususnya mengenai kebangsaan dan ketatanegaraan. Presiden berujar, sejumlah pandangan yang disampaikan oleh pimpinan ponpes yang meneruskan kepemimpinan ayahnya di tahun 1997 itu sangatlah berkesan.

"Beliau menyampaikan pandangan-pandangan yang menurut saya pandangan beliau mengenai ketatanegaraan sangat luar biasa," imbuh Presiden, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Selain itu, Kepala Negara juga sempat dimintai pendapatnya soal Hari Santri yang akan diperingati dalam beberapa hari mendatang. Untuk diketahui, pada tanggal 22 Oktober 2015 lalu, Presiden Joko Widodo telah secara resmi menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Santri Nasional. Dirinya menyatakan komitmen pemerintah untuk terus memberikan perhatian dan dorongan lebih kepada pondok pesantren untuk dapat melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia.

"Ke depan kita ingin memberikan perhatian kepada pondok pesantren dan para santri dalam rangka pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang akhlakul karimah, yang memiliki kemampuan tinggi, dan yang bisa berkompetisi dengan negara lain," tandas Kepala Negara.

Sebelum meninggalkan Ponpes Girikesumo sekira pukul 18.40 WIB, Presiden menyapa dan bersalaman serta terlihat beberapa kali memenuhi permintaan swafoto para santri di ponpes tersebut.

Dalam kunjungan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Humas Kemensetneg)

Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Semarang, Jawa Tengah, menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pondok Pesantren Girikesumo, di Desa Banyumeneng, Kabupaten Demak. Di sana, Presiden bersilaturahmi dengan K.H. Munif Muhammad Zuhri yang merupakan pimpinan pondok pesantren tersebut.

"Saya ini sering ke Semarang. Tapi setelah kedatangan saya ke Pak Kiai di 2014, saya belum pernah (bertemu lagi). Jadi pas ini saya ke Semarang saya sangat menyempatkan diri untuk bertemu beliau," jelas Presiden selepas silaturahmi pada Jumat malam, 19 Oktober 2018.

Presiden bersama rombongan yang tiba di Pondok Pesantren Girikesumo bertepatan dengan waktu salat Magrib langsung melaksanakan salat Magrib berjemaah bersama dengan warga pondok pesantren. Silaturahmi antara Presiden dengan K.H. Munif Muhammad Zuhri digelar setelahnya.

Dalam kesempatan itu, keduanya diketahui melakukan perbincangan mengenai sejumlah hal, khususnya mengenai kebangsaan dan ketatanegaraan. Presiden berujar, sejumlah pandangan yang disampaikan oleh pimpinan ponpes yang meneruskan kepemimpinan ayahnya di tahun 1997 itu sangatlah berkesan.

"Beliau menyampaikan pandangan-pandangan yang menurut saya pandangan beliau mengenai ketatanegaraan sangat luar biasa," imbuh Presiden, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Selain itu, Kepala Negara juga sempat dimintai pendapatnya soal Hari Santri yang akan diperingati dalam beberapa hari mendatang. Untuk diketahui, pada tanggal 22 Oktober 2015 lalu, Presiden Joko Widodo telah secara resmi menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Santri Nasional. Dirinya menyatakan komitmen pemerintah untuk terus memberikan perhatian dan dorongan lebih kepada pondok pesantren untuk dapat melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia.

"Ke depan kita ingin memberikan perhatian kepada pondok pesantren dan para santri dalam rangka pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang akhlakul karimah, yang memiliki kemampuan tinggi, dan yang bisa berkompetisi dengan negara lain," tandas Kepala Negara.

Sebelum meninggalkan Ponpes Girikesumo sekira pukul 18.40 WIB, Presiden menyapa dan bersalaman serta terlihat beberapa kali memenuhi permintaan swafoto para santri di ponpes tersebut.

Dalam kunjungan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0