Pernyataan ini disampaikan Presiden menjawab pertanyan seorang jurnalis yang menanyakan kunjungan ke beberapa markas TNI dan Polri yang telah dilakukan Presiden seolah menunjukkan adanya kekhawatiran.
Â
"Saya datang ke markas-markas di TNI dan Polri ini untuk memberikan rasa tenteram bagi masyarakat. Karena pasukan semuanya pada posisi siap mengamankan negara. Jadi justru menentramkan. Negara aman, sangat aman," tegasnya.
Â
Kedatangan Presiden Joko Widodo ke markas komando KORPASKHAS pada hari ini selain untuk memeriksa kesiapan pasukan, juga untuk mengingatkan kepada para prajurit bahwa mereka semua adalah garda terdepan dalam menjaga kemajemukan bangsa. Hal itulah yang selalu ditekankan Presiden Joko Widodo pada setiap kunjungan dan arahannya ke sejumlah prajurit TNI dan Polri beberapa waktu belakangan.
Â
"Kita ingin mengingatkan bahwa bangsa ini beragam suku, agama, ras, dan bahasa daerah. Kalau tidak kita persatukan mau jadi apa bangsa ini. Dan TNI-Polri menjadi salah satu perekat persatuan dan kesatuan kita," ungkap presiden.
Â
Selain itu, dalam rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan, bahwa Presiden Joko Widodo selaku panglima tertinggi TNI menginstruksikan agar KORPASKHAS selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, mempertahankan Undang-Undang Dasar 1945, serta senantiasa menjaga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Presiden juga mengingatkan agar para pasukan selalu mewaspadai segala ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
Â
"Berdirilah tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, untuk kejayaan Indonesia, untuk kejayaan Merah Putih. Jangan pernah mundur dari ancaman mereka yang ingin memecah belah bangsa kita, mengadu domba bangsa kita," ujar presiden.
Â
Di hadapan para pasukan Baret Jingga, Presiden Joko Widodo menyatakan kebanggaannya untuk dapat berdiri di depan mereka. Sebab, presiden meyakini bahwa mereka semua akan selalu siap sedia dalam membela persatuan bangsa.
Â
"Bangsa Indonesia bangga mempunyai Pasukan Baret Jingga, karena saya tahu, kita tahu, di dada KORPASKHAS merasuk jiwa Sapta Marga, selalu siap sedia membela Merah Putih, mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia," terangnya.
Â
Mengakhiri arahannya, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan kepada para prajurit akan pesan yang dahulu telah disampaikan oleh Presiden Soekarno. Dalam pesan tersebut, Presiden Soekarno mengajak seluruh pihak untuk bekerja tanpa pamrih demi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Â
"Terakhir, saya mengingatkan apa yang disampaikan oleh Presiden Soekarno dan ada di dalam Mars Baret Jingga, yaitu Kar-ma-nye Vadi-karas-te Mafa-lesu Kada-tjana. Bekerjalah tanpa menghitung-hitung untung dan rugi. Bekerjalah tanpa pamrih untuk bangsa dan negara," tutupnya.
Â
Presiden juga menuliskan pesan untuk Pasukan Baret Jingga pada sebuah papan berwarna putih, yang berbunyi:
Tetaplah bangga menjadi Pasukan Baret Jingga, bekerjalah tanpa menghitung untung dan rugi, untuk kejayaan NKRI
Joko Widodo - RI.1
Â
Turut hadir dalam acara pengarahan tersebut di antaranya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna, Komandan Korps Pasukan Khas Marsma TNI Marsekal Muda TNI Seto Purnomo, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Humas Kemensetneg)