Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Minta Maaf Pada PKI

 
bagikan berita ke :

Selasa, 28 Juni 2016
Di baca 3886 kali

‎Presiden menegaskan bahwa dirinya seringkali menegaskan tentang sikap pemerintah ini, baik kepada ormas Islam Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dan juga tokoh-tokoh masyarakat. “Terutama saat Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya tahun lalu. Tapi ada yang goreng-goreng sehingga muncul isu. Jangan didengarkan. Tidak akan minta maaf pada PKI," ujar Presiden.‎ Demikian seperti dilansir Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

 

‎

‎Saat ini, lanjut Presiden, hal yang paling penting adalah bagaimana melangkah ke depan, meski tidak dipungkiri ada masa kelam pada masa lalu. "Agar menyongsong masa depan lebih baik dan peristiwa tidak terjadi lagi, maka kita harus jadi bangsa yang siap berkompetisi," kata Presiden.

 

‎

‎Hal lain yang disampaikan Presiden di hadapan ribuan Prajurit TNI yang menghadiri acara tersebut adalah tentang dipertahankannya satuan teritorial. "Saya tegaskan, bahwa saya berkeyakinan satuan teritorial itu tetap dan sangat penting dipertahankan keberadaannya sebagai deteksi dini ancaman pada negara kita, NKRI dan gangguan keamanan dalam negeri kita," ujar Presiden.

 

‎

Diakui Presiden, ada kajian akademik sebagai masukan dan bahan pertimbangan. "Saya memilih mempertahankan satuan teritorial TNI," ucap Presiden.

 

‎

Sebagaimana diketahui, selama ini TNI memiliki satuan teritorial dari pusat hingga ke daerah. Satuan-satuan itu seperti Kodam, Korem, Kodim dan Koramil. Kodam dan Korem berada di ibukota propinsi. Kodim berada di tiap ibu kota kabupaten dan kota. Adapun Koramil, ada di tiap kecamatan.‎

 

Gaji ke-13 dan THR‎ Sudah Ditransfer

 

‎

‎Di awal sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa dirinya telah menanyakan tentang gaji ke-13 dan THR bagi PNS dan juga anggota TNI/POLRI. "Jawaban Menkeu, sudah ditransfer, ada yang sudah sampai, ada yang belum sampai. Maksimal Rabu sudah diterima. Insya Allah," ujar Presiden.‎

 

Presiden menjekaskan mengapa dirinya menanyakan hal tersebut kepada Menteri keuangan karenya meyakini akan ditanyakan oleh prajurit TNI. "Sudah ada THR, patut disyukuri," kata Presiden.‎

 

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa acara buka bersama diadakan di Plaza TNI untuk mendekatkan Presiden dengan prajurit. "Ada kebersamaan antara pemimpin dan yang dipimpin," ujar Panglima TNI. ‎

 

‎

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, para pimpinan lembaga tinggi negara, Menkopolhukam, Luhut Pandjaitan; Menteri Pertanian, Amran Sulaiman; Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki; dan Kapolri, Jenderal Pol Badrodin Haiti.

 

Acara ini selain dihadiri oleh ribuan Prajurit TNI juga dihadiri seribu anak yatim. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
3           5           2           0           6