Presiden Joko Widodo pagi ini, menerima kunjungan kehormatan delegasi Senat Republik Ceko. Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 17 September 2018, pukul 9.18 WIB.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi kedatangan para delegasi Republik Ceko yang disebutnya sebagai sahabat lama. Untuk diketahui, Republik Ceko merupakan salah satu negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
"Indonesia dan Republik Ceko adalah sahabat lama. Ceko adalah salah satu negara di Eropa yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia," kata Presiden.
Presiden juga memanfaatkan pertemuan ini untuk menyampaikan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan Republik Ceko atas pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
"Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Republik Ceko untuk Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB 2019-2020," jelas Presiden seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Selain itu, kedua pihak juga membicarakan kemungkinan kerja sama yang lebih erat bagi kedua negara di masa mendatang.
"Saya berkomitmen untuk terus memajukan kerja sama dengan Republik Ceko di berbagai bidang khususnya di bidang perdagangan dan industri," ungkap Presiden.
Selepas pertemuan, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir yang turut mendampingi Presiden menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu delegasi Republik Ceko turut mengikutsertakan para pengusaha dari negaranya.
"Karena itu, Presiden mengatakan kita memiliki komitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Ceko," terang Fachir.
Kemudian, Fachir mengatakan, Indonesia juga meminta dukungan Republik Ceko atas produk-produk kelapa sawit dari Indonesia di pasar Eropa. Sebab hal itu terkait langsung dengan kurang lebih 17 juta petani kelapa sawit Indonesia.
"Pesan yang disampaikan adalah permintaan dukungan terhadap produk kelapa sawit Indonesia. Ini menyangkut 17 juta petani Indonesia yang terkait produk kelapa sawit ini," imbuhnya.
Lebih jauh, beberapa hal lain juga dibicarakan kedua pihak seperti penjajakan kerja sama di bidang energi, industri otomotif, jaminan kesehatan, dan pendidikan.
"Mengenai pendidikan, dibuka peluang bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia, terutama di bidang kedokteran, ditawarkan juga bisa belajar di Ceko," tandasnya.
Mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir. (Humas Kemensetneg)