Sebanyak kurang lebih 230 orang di Jawa Timur menerima vaksinasi Covid-19 pada pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar di Pendopo Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, pada Senin, 22 Maret 2021.
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya hari ini turut meninjau vaksinasi massal dengan vaksin AstraZeneca tersebut. Menurutnya, semua proses vaksinasi mulai dari awal hingga akhir sudah berjalan dengan lancar.
"Semua sudah berjalan lancar mulai dari registrasi, penyaringan, vaksinasi, penyuntikan, dan observasi," ujarnya saat memberikan keterangan pers selepas peninjauan.
Tiba sekira pukul 16.05 WIB, Kepala Negara yang tampak didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab langsung menuju pendopo dan meninjau proses registrasi dan penapisan kondisi kesehatan para peserta vaksin.
Kepala Negara kemudian beranjak untuk berbincang sejenak dengan sejumlah peserta yang tengah menjalani observasi setelah menerima suntikan dosis vaksin. Setelahnya, Presiden juga menyaksikan proses penyuntikan vaksin bagi sejumlah peserta.
Sasaran kegiatan vaksinasi kali ini ialah meliputi warga lanjut usia (lansia), petugas dan pekerja publik, ulama, serta tokoh lintas agama. Selain itu, vaksinasi serupa juga digelar serentak di 21 kecamatan setempat yang juga diikuti oleh Presiden melalui konferensi video.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa berdasarkan apa yang disampaikan para kiai dari MUI Jawa Timur, vaksin AstraZeneca dapat digunakan dalam program vaksinasi massal yang digulirkan pemerintah.
"Tadi pagi saya juga bertemu dengan para kiai sepuh dan kiai dari MUI Jawa Timur yang menyampaikan bahwa vaksin AstraZeneca bisa digunakan, halal, dan tayyib," ucapnya.
"Ini akan kami dorong besok agar lebih banyak lagi vaksin yang bisa didistribusikan di Provinsi Jawa Timur kemudian masuk ke kabupaten/kota yang ada agar pelaksanaan vaksin bisa dipercepat untuk pondok-pondok pesantren, kiai, santri, petugas, dan pelayan publik," imbuh Presiden. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?