KTM yang akan dibuka besok (25/5) ini bertemakan 'Shared Vision on the Contribution of NAM (GNB; red) for the Next 50 Years.' Pertemuan akan mengkaji perjalanan GNB paska KTT di Sharm El Sheik, Mesir, Juli 2009 lalu.
Penyelenggaraan KTM ke-16 ini menjadi istimewa karena bersamaan dengan 50 tahun berdirinya GNB, dimana KTT pertama diselenggarakan pada September 1961 di Beograd, Yugoslavia. GNB sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika di Bandung, tahun 1955. Negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur.
Sebagai sebuah gerakan negara berkembang yang lahir dan didasari prinsip Dasasila Bandung, GNB diharapkan dapat terus menjadi salah satu wahana politik luar negeri Indonesia, khususnya dalam forum multilateral dalam menggalang solidaritas negara berkembang guna menghadapi tantangan internasional.
KTM ke-16 ini akan dihadiri menteri luar negeri dari 118 negara anggota GNB dan 2 negara anggota baru, yaitu Fiji dan Azerbaijan. Kedua negara ini akan dikukuhkan keanggotaannya pada KTM kali ini. Sebagai tuan rumah, Indonesia juga mengundang 18 negara pengamat, diantaranya Argentina, Bosnia, Brasil, RRT, Serbia, Meksiko, dan Ukraina. Akan hadir juga 10 organisasi pengamat, antara lain Uni Afrika, PBB, OKI, Unindo, dan ICRC. Direncanakan 26 negara tamu juga akan datang, diantaranya Amerika Serikat, Jepang, dan Rusia.
Dalam kunjungan kerja ke Bali ini, Presiden SBY didampingi, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menakertrans Muhaimin Iskandar, dan Mendiknas M Nuh. (arc)
Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2011/05/24/6839.html