"Jangan sampai Indonesia maju dalam teknologi tapi mundur dalam kebudayaan, peradaban. Jangan sampai terjadi."
Sepenggal kalimat tersebut diucapkan Presiden Joko Widodo saat dirinya membuka Festival Keraton dan Masyarakat Adat (FKMA) ASEAN ke-5 Tahun 2018.
Mengawali sambutannya, Presiden mengajak semua pihak untuk terus menjaga, memelihara, dan merawat rasa persatuan, persaudaraan, dan kerukunan antarsesama anak bangsa. Karena menurutnya, tiga hal tersebut merupakan aset terbesar bangsa Indonesia.
"Pada kesempatan baik ini kita dapat bertemu, hadir raja, sultan keraton se-Nusantara. Betapa kita bisa melihat sekarang ini perbedaan kita. Beda agama, adat, tradisi, suku, inilah anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia," ujar Presiden di Alun-Alun Kabupaten Sumenep, Minggu, 28 Oktober 2018.
Perbedaan-perbedaan tersebut, menurut Presiden, akan jadi potensi dan kekuatan apabila bangsa Indonesia bersatu dan rukun.
Dirinya pun menegaskan, tidak ingin bangsa Indonesia maju dalam teknologi tapi mundur dalam kebudayaan dan peradaban.
"Kemajuan harus terus berakar pada kearifan lokal. Saya ingatkan jaga persatuan. Jangan terjebak pada ujaran kebencian, fitnah, hoaks. Itu tidak diajarkan nenek moyang, leluhur, para sultan dan kerajaan kita yang lalu. Mari majukan peradaban yang terhormat dan beradab," tegasnya.
Pada acara yang akan berlangsung pada 27-31 Oktober 2018 ini, Presiden tampak mengenakan pakaian khas raja Jawa lengkap dengan mahkota dan beskap berwarna hitam bercorak keemasan. Demikian juga dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang tampak anggun memakai busana yang selaras dengan pakaian Presiden.
Keduanya kemudian naik kereta kuda dan berkeliling menyapa warga. Masyarakat sekitar pun menyambut arak-arakan ini dengan sukacita, melambaikan tangan ke arah Presiden, seraya mengabadikannya dengan telepon genggam masing-masing.
Lebih Menonjolkan Unsur Pariwisata
Mengutip siaran pers Kementerian Pariwisata, penyelenggaraan FKMA kelima ini juga didahului dengan kegiatan road show di lima keraton, yaitu Solo, Medan, Mempawah, Ternate, dan Denpasar.
FKMA kelima ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Jika sebelumnya acara ini hanya memamerkan budaya keraton dari berbagai daerah di dalam negeri, maka pada tahun ini ada juga peserta dari luar negeri.
Acara pada tahun ini juga lebih menonjolkan unsur pariwisata sebagai salah satu upaya mempromosikan Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia. Tetapi dengan tidak menghilangkan marwah FKMA, yakni meningkatkan peran dan fungsi keraton sebagai pelestari warisan budaya bangsa serta menghadirkan kembali peran dan fungsi keraton terhadap masyarakat, dan meningkatkan perekonomian daerah dari sisi pariwisata.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara ini, yaitu Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Sumenep A. Busyro Karim, dan Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Sultan Kasepuhan Cirebon Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat.
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?