“Awalnya, banyak yang bertanya kepada saya, bagaimana saya menjelaskan hubungan Indonesia-Korea ini? Sangat spesial. Ada bebeapa alasan,� kata Presiden SBY membuka sambutannya pada acara tersebut.
Presiden SBY menyebut setidaknya tiga alasan mengapa persahabatan dan kerjasama kedua negara berjalan akrab. Pertama, hubungan Indoesia-Korsel selama ini berlangsung hampir tanpa masalah. Kedua, ekonomi kedua Negara bias saling melengkapi. Indoensia memiliki penduduk, sumberdaya alam –termasuk energi�sangat dibutuhan Korsel. Sementara Korsel merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ketujuh dunia.. “Negeri Ginseng� memiliki keunggulan teknlogi dan inovasi, industri yang kuat, dan sektor swasta yang merambah dunia.
“Alasan ketiga mengapa hubungan Indoesia-Korea menjadi spesial adalah karena kedua negara memiliki pengalaman melakukan transformasi di berbagai bidang dalam beberapa tahun terakhir. Artinya, mulai sekarang Indonesia dan Korea sedang menjadi dan harus berubah ,� Preseden SBY menambahkan.
Dalam kaitan implementasi Perjanjian Perdagangan Bebas Asean-Korsel pada Juli ini, Presiden SBY melihat adanya peluang besar bagi produk-produk Indonesia untuk menembus pasar Korea. Pada tahun 2009, Korea secara bertahap akan menurunkan tariff sampai nol persen untuk produk dari negara Asean.. “Ini akan menguntungkan Indonesia,� ujar Presiden SBY. Indonesia adalah pasar terbesar di Asean dan Korea dapat menggunakan Indonesia sebagai basis untuk mengembangkan investasi dan produksi mereka
Tahun lalu, Idonesia adalah negara tujuan keempat terbesar --setelah RRT, Amerika Serikat, dan Vietnam--.bagi investasi Korea. Total investasi Korea di Indonesia dalam tujuh tahun terakhir sebesar 4,8 miliar dolar AS, yang menjadikan Korea investor ketujuh terbesar di Indonesia. Ada sekitar 1.200 perusahaan Korea di Indonesia, terbanyak diantara perusahaan-perusahaan asing di Indonesia.
Sebelumnya, dalam sambutannya PM Han Duck-soo menyebut kunjungan Presiden SBY ke Seoul menjadi momentum penting bagi peningkatan kerjasama ekonomi kedua negara.
Sebelum acara diakhir dengan makan siang, Presiden SBY dan PM Han Duck-soo menyaksikan penadatangan 12 MoU dan LoI antara perusahaan kedua negara, plus dua MoU antarpemerintah.
Turut mendampingi Presiden pada acara makan siang dengan masyarakat bisnis Korea ini, antara lain, Menko Perekonomian Boediono, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menneg Pora Adhyaksa Dault, Seskab Sudi Silalahi, kedua Jubir Presiden, Dino Patti Djalal dan Andi Mallarangeng, serta Ketua KADIN MS Hidayat.
Dari pihak Korea, selain PM Han Duck-soo, juga hadir pimpinan perusahaan-perusahaan terkemuka dan pimpinan asosiasi pengusaha Korea, dan Ketua Kadin Korea.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/07/25/2067.html