Presiden Kunjungi Pameran ASAFF 2018 di JCC

 
bagikan berita ke :

Minggu, 01 Juli 2018
Di baca 816 kali

Presiden Joko Widodo mengunjungi pameran Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2018 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu siang, 30 Juni 2018. Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian ASAFF yang dihelat oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada 28 Juni - 1 Juli 2018.

Tiba di JCC sekitar pukul 14.11 WIB, Presiden yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam, disambut oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ketiganya kemudian langsung masuk untuk meninjau pameran.

Kedatangan Presiden membuat suasana pameran menjadi lebih ramai. Pengunjung pameran yang hadir saat itu tampak antusias untuk bersalaman dan berfoto bersama Presiden.

Sambil menyapa dan bersalaman dengan pengunjung, Presiden kemudian berkeliling meninjau stan produk-produk pertanian yang dipamerkan. Pertama, Presiden mengunjungi stan komoditas pertanian seperti bawang, cabai, paprika dan kentang, sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Setelah itu stan berikutnya yang dikunjungi Presiden adalah stan tanaman hidroponik. Di beberapa stan, Presiden pun sempat berbincang dengan pemilik produk.

Tidak hanya komoditas pertanian, di pameran ASAFF yang mengusung tema “Transforming Challenges into Opprotunities: Agricultural Innovation and Food Security” ini pun dipamerkan berbagai inovasi di bidang pertanian. Presiden pun meninjau stan alat-alat pertanian moderen mulai dari drone hingga Controlled Atmosphere Storage (CAS) atau mesin penyimpanan yang bisa menyimpan bahan pangan segar hingga enam bulan.

Terkait inovasi ini, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebutkan bahwa inovasi bisa menjadi kunci sukses di bidang pertanian, misalnya tercapainya swasembada pangan.

"Swasembada pangan bisa terjadi, bahkan kedaulatan pangan akan terjadi manakala inovasi kita dorong dan kita kembangkan. Kata kunci untuk suksesnya suatu pertanian harus mendorong inovasi mulai dari bibit hingga pengolahan pascapanen," kata Menteri Pertanian kepada awak media.

Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Staf Kepresidenan yang juga Ketua Umum HKTI Moeldoko menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki tingkat kemajuan di bidang pertanian pasti memiliki inovasi yang sangat tinggi. Menurutnya, pertanian Indonesia pun bisa lebih berkembang dengan pendekatan teknologi yang dibudidayakan.

"Masyarakat kita hampir sebagian masih menggunakan pendekatan tradisional. Berbagai inovasi di sini kita ambil, kita komunikasikan dengan para pengusaha sehingga nanti semua pengembangan produk itu bisa dikembangkan dan digunakan oleh petani," kata Moeldoko.

Selesai berkeliling meninjau pameran, sekitar pukul 14.55 WIB Presiden meninggalkan JCC. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0