"Sejak 1 Juli, Beliau (Sumarjono) akan memasuki masa pensiun. Maka berdasar Keppres 31 tahun 2008 tanggal 30 Juni, Presiden memilih Laksamana Madya Tedjo Edhi Purdjianto sebagai KSAL baru," ujar Kadispenal Laksamana Pertama Iskandar Sitompul di Jakarta.
Tedjo Edhy adalah perwira tinggi TNI kelahiran Magelang 20 September 1952, dan merupakan lulusan Akmil tahun 1975. Sebelumnya, jabatan terakhir yang dipangku Tedjo Edhy adalah Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
Ketika ditanya jumlah calon KSAL yang diajukan kepada Presiden, Iskandar menyatakan bahwa berdasarkan kebiasaan, yang diajukan adalah perwira bintang tiga dan pernah memimpin komando armada. Dengan demikian, ada dua calon yang diajukan yakni Wakasal Laksamana Madya Yosaphat Didik Heru Purnomo, dan Tedjo Edhy sendiri.
"Masalah keputusan siapa yang terpilih adalah pertimbangan presiden. Keputusannya adalah hak prerogatif presiden," kata Iskandar.
Ditanya apakah penggantian berkaitan dengan pelaksanaan pemilu 2009, Iskandar menolaknya. Menurutnya penggantian KSAL murni dikarenakan Sumarjono memasuki masa pensiun. "Yah ini jelas rotasi kepemimpinan di tubuh TNI�AL saja," kata Iskandar.
Sumarjono sendiri tergolong singkat, hanya kurang dari satu tahun menjalani jabatan sebagai KSAL. Pergantiannya dari KSAL sebelumnya Laksamana Slamet Subiyanto tergolong tiba-tiba dan terkesan tertutup. Isu yang beredar menyebutkan pergantian tiba-tiba diakibatakan penolakan Slamet terhadap rencana kerjasama DCA Indonesia-Singapura.
Selain itu, beredar kabar bahwa Slamet dianggap melewati wewenangnya dalam memutus rencana pengadaan sejumlah alutsista TNI�AL dari Rusia, dari prosuden sebelumnya yang didominasi pihak AS.
Sumber :
www.mediaindonesia.com