“Kalau tidak selamat, lalai, ceroboh, tebang sana tebang sini, bakar sana, bakar sini, maka terjadilah banjir bandang, tanah longsor, dan sejumlah bencana alam. Akibatnya kehidupan sosial sulit. Solusinya stop illegal loging. Stop penebangan liar. Mari kita tanam kembali, mari kita hidupkan kembali lahan-lahan yang tidak tergunakan dengan baik, lahan kritis, lahan tidur,� kata Presiden.
“Itulah pekerjaan konkrit yang akan kita lakukan tentu pemerintah bertanggung jawab. Pemerintah berada di depan, tetapi keberhasilan gerakan ini juga sangat ditentukan apakah masyarakat luas. Komponen bangsa ini, civil society, ikut serta berkontribusi dalam menyelamatkan hutan dan linkungan hidup kita,� kata Presiden.
Sebelumnya, KH Said Agil Siradj mewakili PBNU menyampaikan hasil keputusan pertemuan dan workshop, diantaranya meminta pemerintah agar bertindak secara nyata dalam menyelamatkan usaha-usaha perusakan hutan, lingkungan hidup, dan kawasan pemukiman, memberangus penyakit sosial kemasyarakatan, menuntaskan problematika ekonomi demi keutuhan NKRI. Pemerintah juga diminta untuk menegakkan supremasi hukum tanpa pandang bulu.
Tampak beberapa menteri hadir mendampingi Presiden, diantaranya, Menhut MS Kaban, Menteri KLH Rachmat Witoelar, Mensos Bachtiar Chamsyah, dan Menpora Adhyaksa Dault.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/07/22/2057.html