Hal itu disampaikan oleh Presiden SBY dalam pertemuan dengan para delegasi Sherpa Group of Network Global Leaders, di Istana Merdeka, Kamis (26/6).
Presiden SBY juga menghimbau agar di masa depan Sherpa Group of Network Global Leaders bisa fokus pada penyediaan platform bagi para anggotanya untuk bisa lebih fleksibel dalam menggunakan pengembangan bantuan dari pemerintah. Juga mendorong perusahaan-perusahaan multiasional dalam pelaksanaan corporate social responsibility dan mekanisme debt swap dari negara berkembang, terutama kepada negara-negara G-8, melalui sebuah mekanisme yang lebih simpel tetapi dengan pendanaan yang lebih besar.
Dijelaskan oleh Jubir Presiden, Dino Patti Djalal, Sherpa Group of The Network of Global Leaders adalah suatu upaya internasional yang dimotori oleh antara lain perdana menteri Norwegia Jens Stoltenberg dan juga Presiden SBY. “Intinya adalah upaya untuk memajukan khusus MDG 4 dan 5, untuk target 2015 yang sepenuhnya berkaitan dengan kesehatan yaitu keselamatan ibu waktu melahirkan, dan keselamatan bayinya. Presiden mencatat dengan prihatin bahwa sekitar 10 juta anak setiap tahun meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang umumnya karena faktor-faktor yang bisa disembuhkan,†kata Dino kepada wartawan usai pertemuan. Millenium Development Goals (MDG) butir ke-4 adalah pengurangan kematian bayi, sedangkan yang ke-5 adalah meningkatkan kesehatan ibu melahirkan.
“Ini adalah suatu upaya yang konkrit yang sangat spesifik dengan mencoba menggalang kerjasama antara negara-negara Eropa dan negara-negara berkembang. Pertemuan ini merupakan yang kedua, pertemuan pertama itu di Oslo bulan Desember tahun lalu, dimana Indonesia diwakili oleh Dr. Syahrir, dan tahun ini Indonesia dipimpin Prof. Emil Salim. Salah satu isu yang paling penting dibahas adalah mengenai pendanaan, karena teorinya adalah bahwa untuk mencegah atau menurunkan secara drastis angka 10 juta anak yang meninggal sebelum 5 tahun ini cukup mudah, hanya masalah dana. Ada beberapa ide, Presiden waktu bertemu mereka tadi meminta agar dapat lebih mengaktifkan menyuarakan swap hutang, yaitu hutang diswap dengan MDG 4 atau 5, dengan cara yang lebih mudah dan mekanisme yang lebih efektif,†jelas Dino.
"Bagaimana caranya agar ada bantuan atau dana internasional untuk keperluan ini. Mudah-mudahan bisa. Anggota Sherpa mengharapkan Presiden SBY dapat membawa pesan ini ke pertemuan G-8 di Jepang. “Presiden dengan senang hati akan menyampaikannya, karena ini masalah yang penting. Juga di dalam negeri, alhamdulillah kita on track. Presiden mengatakan tadi bahwa angka kematian bayi terus menurun dan kematian ibu sewaktu melahirkan juga terus menurun. Kita optimis akan dapat mencapai target, tapi kita ingin agar target global dapat dicapai oleh semua pihak,†ujar Dino lagi.
Hadir dalam pertemuan tersebut delegasi dari Indonesia, Norwegia, Belanda, Inggris, Tanzania, Brazil, Chili, dan World Health Organization (WHO).
Sumber :
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2008/06/26/3197.html