Presiden Menerima Wakil PM Luxemburg

 
bagikan berita ke :

Kamis, 29 Mei 2008
Di baca 1502 kali


Dijelaskan oleh Jubir Presiden, Dino Patti Djalal, Luxemburg adalah negara paling kaya di Eropa dengan pendapatan per kapita 80.800 dollar AS. "Namun hubungan ekonomi Indonesia dan Luxemburg masih belum memenuhi potensinya. Perdagangan Indonesia dan Luxemburg masih minimal sekitar 23 juta dollar AS tahun 2006, naik 60 persen tahun 2007, tapi masih minimal yaitu 36 juta dollar AS dari potensi yang masih banyak bisa dikembangkan," jelas Dino kepada wartawan usai mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.

Presiden SBY, kata Dino, meminta agar dikembangkan langkah-langkah untuk meningkatkan interaksi antar sektor swasta Luxemburg untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. "Ada dua hal lain yang perlu dicatat, Presiden meminta agar kerjasama dari pemerintah Luxemburg airline band yang masih berlaku bisa segera dicabut. Pertemuan berikutnya nanti di Uni Eropa pada tingkat komisi teknis, bulan Juli mendatang. Antara Departemen Perhubungan Indonesia dan komisi perhubungan Uni Eropa terus aktif mengadakan koordinasi dan langkah-langkah apa yang dinamakan road map yang ditetapkan di Bandung," kata Dino.

Pada pertemuan itu, kata Dino, juga dibahas situasi di Myanmar. "Deputil Perdana Menteri Jean Asselborn mengucapkan penghargaan kepada Indonesia yang turut membantu agar bantuan internasional bisa masuk ke Myanmar. Seperti diketahui Indonesia ada posisi yang cukup tegas pad apertemuan Menlu ASEAN di Singapura yang akhirnya membuka harus bantuan internasional ke Myanmar. Asselborn juga menyampaikan apresiasi dunia internasional terhadap peran Indonesia dalam upaya ini," kata Dino.

 

 

Sumber :

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2008/05/29/3112.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0