Dalam peresmian rapat kerja itu, Presiden kembali menekankan bahwa pembalakan liar merugikan. “Saya beri tekanan, tolong, kita ini merugi berkali-kali, kayu kita dicuri, lingkungan rusak, banjir datang, tanah longsor merenggut jiwa dan harta masyarakat kita,†kata Presiden.
Presiden meminta para perwakilan Indonesia membuka mata luas-luas untuk mengenali pembalakan liar agar dapat ditindak. “Saya ingin betul-betul kita berantas illegal logging ini. Terus terang ada tukang tadahnya, ada sindikat-sindikat internasional,†kata Presiden. Penjahat di dalam negeri, kata Presiden, bekerja sama dan berkongkalikong dalam kejahatan dengan sindikat negara-negara tetangga.
Pembalakan liar ini, lanjut Presiden, menghilangkan penerimaan negara. Masalahnya, pengimpor itu biasanya tidak peduli kayu yang dibelinya legal atau tidak. Pengimpor itu, kata Presiden, menganggap sah kayu yang masuk ke wilayah internasional.
Sumber :
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2008/04/02/brk,20080402-120283,id.html