Presiden Minta Keharmonisan Hidup Beragama Jangan Dihalangi

 
bagikan berita ke :

Senin, 13 Oktober 2008
Di baca 802 kali


"Masyarakat Jawa Barat dan Indonesia mesti menciptakan kehidupan yang harmonis, menjaga kerukunan hormat menghormati, toleransi dan sayang menyayangi. Itu harus terus kita tumbuhkan di negeri ini," kata Presiden Yudhoyono, saat bersama warga Konghucu merayakan kelahiran Khonghucu di Stadion Persikabo, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jabar, Minggu.

Kepala Negara yang hadir bersama Ibu Ani Yudhoyono juga mengajak masyarakat Indonesia, apapun identitas, etnis, agama, golongan dan daerahnya agar jangan menghalang-halangi upaya menciptakan kehidupan rukun, persaudaraan dan saling memberikan kasih sayang itu.

"Persoalan rasa keadilan dan kebijakan non diskriminatif, kebijakan yang adil tidak diskriminatif adalah pilihan kita, bangsa ini. Mari dilaksanakan," katanya di hadapan sekira seribu umat Konghucu.

Presiden mengakui saat ini masih ada hambatan dan halangan bagi komunitas-komunitas tertentu untuk hidup tenang dan damai di beberapa daerah.

"Saya instruksikan semua jajaran dan pejabat untuk menegakkan peraturan secara adil dan tidak diskriminatif. Jalankan sebaik-baiknya, dengan taat pada UUD dan undang-undang yang adil, tidak diskriminatif dan bertanggungjawab," katanya.

Menurut Presiden, wawasan kebangsaan Indonesia mengharuskan adanya keberagaman dan kebhinekaan sehingga setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama, dan tidak boleh diperlakukan diskriminatif.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Budi Santoso Tanuwibowo dalam sambutannya mengatakan masih banyak hambatan untuk melakukan ibadah bagi warga Konghucu di beberapa daerah dan mendapatkan KTP dengan agama Konghucu.

"Tetapi sekarang sudah lebih baik. Di TMII akan dibangun tempat ibadah Konghucu dan saya juga sudah lapor Depdagri untuk kemudahan mendapat KTP," katanya.

Wagub Jabar Dede Yusuf dalam kesempatan itu juga mengharapkan acara seperti ini bisa mendorong kehidupan beragama yang rukun, damai dan saling menghormati dalam keberagaman masyarakat Indonesia.

Hadir dalam acara itu Menteri Agama Maftuh Basyuni dan Mensesneg Hatta Rajasa.

Acara ditutup dengan atraksi barongsay dan pelepasan 80 burung merpati sebagai lambang perdamaian dan kerukunan umat.


Sumber:

http://www.antara.co.id/arc/2008/10/12/presiden-minta-keharmonisan-hidup-beragama-jangan-dihalangi/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0