Hal itu disampaikan oleh Kepala Negara saat bertemu dan berdialog dengan para nelayan di Pelabuhan Perikanan Kejawanan Cirebon, Jabar, Rabu.
"Kepada para nelayan, saya menitipkan agar ekosistem dan keseimbangan lingkungan terus dijaga agar tidak rusak karena budidaya yang salah," kata Presiden.
Presiden menilai usaha-usaha budidaya yang dilakukan nelayan di Cirebon cukup baik dan perlu terus dikembangkan.
Dalam dialog yang diwarnai dengan empat pertanyaan dari nelayan dan pengusaha ikan kering tersebut terungkap sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh para nelayan.
Seperti yang disampaikan oleh Mulyadi, seorang nelayan kapal tradisional yang mengeluhkan pengoperasian tempat pelelangan ikan (TPI) yang belum maksimal.
Ia meminta agar dana bagi TPI ditambah, sehingga hasil pelelangan dibayarkan tunai pada para nelayan.
Sementara itu Tarmini, seorang pengolah ikan kering mengeluhkan kekurangan bahan baku, sehingga meski permintaan ikan kering olahan terus meningkat, namun karena bahan baku yang berkurang maka usahanya sulit untuk berkembang.
Presiden menanggapi sejumlah keluhan tersebut menyatakan bahwa pemerintah pusat akan membantu bersama-sama dengan pemerintah provinsi Jawa Barat dan Pemkot Cirebon.
Pelabuhan perikanan Kejawanan memiliki luas 74,5 hektar dan digunakan oleh 6.388 nelayan. Setiap bulannya selama 2008 rata-rata menghasilkan 250 ton ikan.
Cirebon memiliki enam km garis pantai dengan lima kecamatan dan 22 kelurahan.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/9/17/presiden-minta-nelayan-perhatikan-keseimbangan-ekosistem/