Presiden Minta Pasar Tradisional Tak Kalah dengan Mall

 
bagikan berita ke :

Jumat, 29 April 2016
Di baca 766 kali

Presiden juga meminta agar masyarakat berperan untuk memelihara pasar yang menelan dana senilai Rp7 miliar yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dan Rp900 juta dari Anggaraan dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD). "Saya titip Pasar Amahami, saya titip pasar tradisional kita biasanya becek, bau, tidak teratur, Saya minta Pasar Amahami nantinya betul-betul jadi pasar yang penataan barangnya rapi, kalau hujan tidak becek, sehari-hari pada posisi bersih, dagangannya ditata baik,” ujar Presiden.

 

Seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, terkait dengan masih adanya sekitar 500 pedagang yang masih belum tertampung, Presiden memerintahkan Menteri Perdagangan untuk menambah luas Pasar Amahami. "Ditambahi lagi supaya semua bisa masuk, tahun depan saya ke sini lagi berarti," tutur Presiden.

 

Lebih lanjut, Presiden mengatakan, bahwa pembangunan fisik tidaklah cukup untuk membuat pasar tradisional dapat berkembang. Perlu perbaikan manajemen, pengelolaan secara profesional, dan modern. "Kalau bisa dikoneksikan dengan kabupaten dan kota lain, contoh kemarin di Jakarta harga bawang mahal sekali, di sini harga bawang masih tengah, kalau dilarikan ke Jakarta, keuntungan petani di sini lebih baik," ucap Presiden.

 

Dalam peresmian tersebut Presiden juga sempat memanggil seorang ibu pedagang tomat bernama Nurjanah dan melakukan sedikit perbincangan. "Sehari bisa untung berapa rupiah?" tanya Presiden. Sang Ibu pun menjawab, "100 ribu rupiah per hari," jawab Ibu Nurjanah sambil meminta foto bersama dengan Presiden.

 

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Bisar Pandjaitan, Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong, Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, Gubernur NTB, Zainul Majdi, dan Walikota Bima, Qurais Abidin. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0