Pesan itu disampaikan Kepala Negara melalui telepon kepada pimpinan satuan tugas pasukan Kontingen Garuda (Konga) XXV-A/Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), Haryono, di depan Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis siang, seusai menerima laporan perkembangan situasi terakhir di lapangan.
Presiden langsung melakukan pengecekan melalui telepon mengenai keadaan pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia yang sedang bertugas di Lebanon selatan pasca mendengar kabar adanya tembakan roket ke arah Israel dari kawasan itu.
Dalam pembicaraan melalui telepon yang berlangsung sekitar 10 menit dan dilakukan di depan wartawan tersebut Presiden menerima laporan bahwa tembakan roket dari arah Lebanon ke Israel dan sebaliknya terjadi sekitar 35 kilometer dari lokasi pasukan Indonesia.
"Saya sudah mengerti laporan yang kau sampaikan, pertama benar yang diinstruksikan ke prajurit untuk betul-betul jaga diri meningkatkan tindakan keamanan dan siap dengan keadaan darurat meskipun tembakan dari Lebanon itu tidak dekat dengan posisi Indonesia demikian juga sebaliknya," kata Presiden dalam dialog satu arah yang dapat didengar oleh wartawan.
Presiden berpesan agar pasukan perdamaian asal Indonesia berpegang teguh pada prosedur tetap dari PBB dan UNIFIL karena jika situasi berkembang menjadi tidak terkontrol maka pasukan Indonesia boleh jadi berada dalam bahaya.
"Ingat tugas anda sebagai penjaga perdamaian, jadi berlindung dengan baik supaya keselamatan anak-anak terjaga dan tetap jalankan tugas sebagai penjaga perdamaian," kata Presiden.
Kepala Negara meminta agar pimpinan satuan tugas Konga XXV-A menyampaikan kepada panglima tertinggi PBB jika Presiden Indonesia memantau secara langsung kondisi di lapangan dengan harapan PBB, UNIFIL dapat mengemban tugas dengan baik termasuk tentunya pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia.
Presiden juga menitipkan pesan bagi Duta Besar RI di Lebanon agar mendengarkan dengan baik penjelasan Presiden Lebanon Michel Sleiman supaya kontingen Indonesia dapat memahami dengan seksama situasinya.
Seusai pembicaraan melalui telepon itu, Kepala Negara menjelaskan kepada para wartawan bahwa pasukan Indonesia hingga saat ini berada dalam kondisi aman.
"Saya harap tidak ada bahaya meski pasukan kita siap dengan keadaan darurat kalau ada perkembangan yang tidak diharapkan," katanya.
Sementara itu sejak 16 Desember 2008, Konga XXXV-A bertanggungjawab menjaga Kesatrian Pos 7-3, Pos Militer (PM) UNIFIL, Lebanon sektor timur.
Pada Kamis (8/1) tiga roket yang ditembakkan dari Lebanon menghantam Israel utara dan mengakibatkan dua orang luka ringan.
Roket-roket itu adalah yang pertama ditembakkan dari Lebanon sejak tahun 2007 , dan terjadi pada hari ke-13 serangan negara Yahudi itu di Jalur Gaza. Tidak segera jelas siapa yang menembakkan roket-roket itu.
Sumber-sumber keamanan Lebanon mengatakan antara tiga hingga lima roket ditembakkan dari Lebanon selatan ke Israel utara.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2009/1/8/presiden-minta-pasukan-ri-di-lebanon-jaga-keselamatan/