Ini kalau meleset sangat merugikan kita," kata Presiden. Pemerintah menganggarkan Rp 100 triliun KUR, baik untuk usaha mikro, usaha kecil, maupun menengah di seluruh Indonesia dengan jaminan pemerintah tiap tahun Rp 2 triliun.
"KUR itu dampaknya sangat luar biasa untuk usaha mikro, kecil, dan menegah. Kalau ada masalah admisnistrasi, penyaluran, ketentuan dan persyaratan, dan tidak tersalurkan, sekali lagi merugi," SBY menandaskan. Menurut Presiden, sektor usaha mikro dan kecil paling efektif untuk mengurangi kemiskinan di daerah, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan lokal pada lapisan masyarakat.
Presiden meminta Menko Perekonomian menyusun solusinya dan nanti akan diagendakan pada sidang kabinet yang khusus membahas permasalahan KUR. "Dengan demikian saya berharap lima tahun ini betul-betul kita salurkan KUR dalam jumlah yang telah kita rancang," Kepala Negara menambahkan.
Masih dari laporan UKP4, Presiden SBY menjelaskan bahwa investasi harus dikontrol, dievaluasi, dan diyakini betul-betul agar bergerak, baik itu dari dalam ataupun luar negeri. “Hanya investasilah yang dalm jangka panjang yang betul-betul menunjang perekomonian kita, meskipun yang lain juga penting," ujar SBY.
SBY juga meminta Menko Perekonomian mengagendakan rapat, paling lama dua pekan dari sekarang, untuk membahas pembangunan infrastuktur. “Targetnya apa tahun ini? Dan implementasinya seperti apa? Kalau ada persoalan-persoalan, dimana? Dengan demikian, harapan kita infrastruktur bergerak. Kalau infrastruktur juga bergerak pasti lapangan pekerjaan tersedia lebih banyak dan pengangguran pasti berkurang lebih cepat," Presiden menjelaskan.