Hal ini disampaikan oleh Kepala Negara dalam sambutan pembukaan kongres ke-22 Perwari di Istana Negara, tadi pagi.
Saat ini, lanjut Presiden, aktualisasi perempuan terus meningkat. Ini terlihat dari kian banyaknya perempuan yang berkompetisi untuk mencapai posisi yang lebih tinggi di berbagai bidang, seperti politik dan ekonomi.
Presiden juga menyinggung mengenai relevansi organisasi Perwari pada saat ini.
Menurut Presiden, relevan atau tidaknya terpulang kepada institusi itu sendiri, apakah setiap saat bisa memberikan kontribusinya kepada bangsa dan negara dan apakah rakyat bisa merasakan yang dilakukan organisasi itu betul-betul meningkatkan kesejahteraan.
"Saya kira Perwari tetap relevan, memberikan sumbangsih yang nyata kepada bangsa dan negara. Perwari bukan hanya milik masa lampau," tuturnya.
Isu lingkungan hidup juga menjadi topik yang disampaikan oleh Presiden dalam sambutan itu. Hal ini selaras dengan tema kongres Perwari yaitu Perwari Mendukung Program Pemerintah Melestarikan Lingkungan Hidup.
Presiden meminta semua pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. "Ada pepatah, bumi makin panas, jangan hanya kipas-kipas. Itu tidak memecahkan masalah. Yang cerdas bagaimana supaya bumi tidak semakin panas. Global warming harus bisa kita cegah agar tidak menjadi ancaman bagi keselamatan bumi." Terkait hal ini, Perwari sebelumnya telah menghimbau kepada 10.000 anggotanya untuk menanam pohon.
Sumber:
http://web.bisnis.com/umum/sosial/1id91510.html