"Menjelang 2009, suhu politik tentunya mulai memanas. Saya mengajak seluruh rakyat, meski kita berkompetisi dalam ajang demokrasi nanti, terus pelihara stabilitas dan keamanan," kata Presiden Yudhoyono pada pidato pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) II Kosgoro 1957 di Jakarta Convention Center, Kamis malam.
Presiden mengatakan, sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, Indonesia harus dapat menjadi contoh dan model bagi dunia untuk melaksanakan Pemilu dengan aman.
Persoalan ekonomi yang tengah dihadapi Indonesia, menurut Kepala Negara, bukan tidak mungkin bisa berubah menjadi krisis sosial dan krisis politik pada pelaksanaan Pemilu 2009.
"Saya mengajak Kosgoro 1957 agar membangun budaya dan politik yang baik. Mari matang berdemokrasi," ujarnya.
Dalam pidatonya di hadapan sekitar seribu kader Kosgoro 1957, Presiden berulangkali mengucapkan terima kasih kepada organisasi pendiri Partai Golkar itu atas kontribusi langsungnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebelum Presiden berpidato, Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono dalam pidatonya menegaskan sikap Kosgoro yang tetap konsisten mendukung pemerintahan Presiden Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Seperti pidato yang disampaikannya di berbagai forum, Presiden Yudhoyono kembali menjelaskan keadaan ekonomi nasional yang terhimpit kondisi global.
Presiden juga kembali mengingatkan agar tidak ada pihak yang mudah menyalahkan dan menggerutu dalam kondisi bangsa yang sulit.
"Kemiskinan tidak bisa diatasi dengan pasang iklan, seminar dan menebarkan poster. Tetapi dengan kerja nyata," ujarnya.
Setelah menyurati Sekjen PBB Ban Ki-Moon untuk menyerukan dunia bersatu menghadapi krisis ekonomi global dan lonjakan harga pangan, Presiden berencana berkirim surat kepada Bank Dunia dan FAO dengan maksud yang sama.(*)
Sumber :
http://www.antara.co.id/arc/2008/4/3/presiden-minta-stabilitas-jelang-2009/