"Tadi malam terjadi komunikasi diplomatik yang cukup intens antara Jakarta dan Washington D.C pada pukul 22.30 WIB. Kami mendapat pesan dari White House, dari Presiden Obama kepada Presiden SBY bahwa karena situasi RUU Reformasi Kesehatan yang belum pasti, apalagi votingnya tidak bisa dilakukan sebelum hari minggu, maka Presiden Barack Obama meminta pengertian dari Presiden SBY untuk menunda kunjungannya sampai bulan Juni tahun ini. Tentunya hal ini disampaikan pula kepada PM Australia Kevin Rudd," jelas Dino Patti Djalal.
Presiden SBY sendiri sudah mengamati dengan ketat keadaan di Washington D.C sejak awal. Oleh karena itu, Presiden SBY dapat memahami bagaimana ketatnya proses politik disana sehubungan dengan tarik menarik RUU Reformasi Kesehatan yang sangat penting bagi pemerintahan Barack Obama.
"Sebelum ada penundaan dari tanggal 20 Maret ke tanggal 23, Presiden SBY telah mengirim pesan kepada Presiden Obama agar kunjungan ini sebaiknya dilakukan pada saat masalah politik dalam negeri Presiden Obama sudah settle," Dino menyampaikan. SBY menekankan agar jangan sampai ketika Presiden Obama berkunjung ke Jakarta, namun pikirannya masih di Washington. Jika kunjungan dilakukan di bulan Juni, kemungkinan Presiden Obama mengajak istri dan anak-anaknya untuk berkunjung ke Indonesia juga lebih besar.
Persiapan kunjungan Presiden Obama sudah matang, baik dari sisi diskusi dan perjanjian yang akan dibuat maupun dari sisi logistik. Kunjungan ini akan di bicarakan lagi agendanya, namun agenda seperti kunjungan kenegaraan, kunjungan ke makam pahlawan dan state dinner masih akan di lakukan. Rencananya kunjungan ini diundur hingga pertengaham Juni. (arc)
Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/03/19/5238.html