"Setelah mendengar apa yang disampaikan Gubernur dan Menteri Pertanian, saya percaya Indonesia yang kita cintai ini bisa suatu saat surplus beras. Bahkan bisa mengekspor beras dan bisa menjadi lumbung padi dunia," kata Presiden saat membuka Pekan Padi Nasional III di desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis (24/7).
Selain membuka Pekan Padi Nasional III Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan laboratorium analisis flavor beras Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Meneg BUMN Sofjan Djalil, dan Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali.
Saat mengelilingi lokasi, Presiden selalu didampingi oleh Bos Artha Graha Group Tomy Winata. Tomy memamerkan hasil pembibitan padi jenis hibrida kepada Presiden.
Presiden menugaskan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian untuk menguatkan konsorsium penelitian padi. Supaya menghasilkan varietas unggul baru dan inovasi teknologi.
"Saya berharap Indonesia dapat menjadi negara eskportir beras yang diperhitungkan di dunia," katanya.
Presiden mengatakan pada tahun 2008 dan 2009 pemerintah prioritas pada keterjangkauan harga pangan.
"Ini artinya kita akan terus mengerahkan anggaran, memberikan subsidi, dan berbagai program yang nyata untuk meningkatkan pertanian,"
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan Jawa Barat sanggup menambah produksi gabah kering giling untuk memenuhi target nasional. Target produksi padi Jawa Barat tahun 2008 sebanyak 10,55 juta ton atau bertambah 550 ribu ton dari tahun 2007. Jumlah ini dihasilkan di atas lahan seluas 1,8 juta hektar.
Untuk memenuhi target itu, maka produktifitas petani minimal 5,7 ton per hektar dengan kebutuhan benih sebanyak 4,6 juta ton.
"Jawa Barat sudah memenuhi 18 persen produksi padi nasional," katanya.
Â
Â
Â
Â
Sumber:
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2008/07/24/brk,20080724-128978,id.html
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2008/07/24/brk,20080724-128978,id.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?