Turut mendampingi Kepala Negara dan Ibu Ani Yudhoyono antara lain Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Meneg BUMN Sofyan Djalil serta sejumlah pimpinan perbankan nasional.
Padi hibrida Bernas Prima adalah produksi PT Sumber Alam Sutera yang dikembangkan oleh kelompok Tani Harum I Sukabumi yang hasil panennya mencapai 16,4 ton per hektare dengan rata-rata 12 ton per hektare.
Pada kesempatan itu Presiden mengatakan bahwa benih varietas unggul merupakan salah satu faktor utama yang menunjang ketahanan pangan.n "Pemerintah mendukung semua upaya untuk menemukan varietas unggul," katanya seraya mengingatkan agar publik tidak mencemooh apabila suatu penelitian belum berhasil.
"Apalagi bila yang mengejek tidak melakukan apapun," katanya.
Menurut Presiden, produksi beras nasional rata-rata baru mencapai 5 ton per hektare sehingga masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target swasembada beras. Pada kesempatan itu Presiden menyerahkan bantuan benih padi bernas prima sebanyak 5 ton, pupuk ponska 10 ton dan pupuk petrogenik 10 ton pada perwakilan petani.
Sebelumnya, Wali Kota Sukabumi Mokh Muslikh Abdussyukur mengatakan, bahwa kedatangan Presiden Yudhoyono merupakan bentuk apresiasi terhadap para petani di Kota Sukabumi.
Sedangkan Divisi Marketing PTB Sumber Alam Sutera (SAS) yang mengembangkan padi tersebut, Agus Suparwono menyatakan bahwa hasil panen raya yang melebihi normal karena adanya penyuluhan kepada petani yang menggunakan benih tersebut.
"Keberhasilan panen raya yang dapat mencapai 16 ton per hektae dipengaruhi sejumlah faktor antara lain ketersediaan air, pupuk, SDM, dan benih unggul," katanya.
Ia mengatakan bahwa hasil panen padi jenis Bernas setelah dilakukan penimbangan rata-rata sebanyak 11-13 ton per hektare. Untuk setiap hektare para petani hanya cukup menebar 15 kilogram benih.
Selain dikembangkan di Sukabumi, padi tersebut juga dikembangkan di Lampung, Surabaya dan Jawa Timur.
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/