Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan seputar pertemuannya dengan Persaudaraan Alumni (PA) 212 pada Minggu, (22/04/2018) kemarin. Pertemuan tersebut menurutnya dilakukan untuk menjalin silaturahmi dengan para ulama sebagaimana yang biasa ia lakukan.
"Saya hampir tiap minggu ke pondok pesantren atau bertemu dengan ulama, mengundang ulama ke Istana. Untuk apa? Semangatnya menjalin tali silaturahmi dengan para ulama, habaib, kiai, dan ustaz dari seluruh provinsi yang ada di Tanah Air," ujarnya menjawab pertanyaan para jurnalis di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, (25/04/2018).
Ia mengungkap bahwa pertemuan yang berlangsung di Istana Bogor, Jawa Barat, tersebut diawali dengan salat Zuhur berjemaah dan makan siang bersama. Pertemuan tersebut diharapkan mampu mencari penyelesaian dari persoalan yang ada di tengah masyarakat dan umat secara bersama-sama. Seperti yang dikutip dari rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
"Kita harapkan dengan tersambungnya silaturahmi, dengan beriringnya ulama dan umara, kita dapat menyelesaikan banyak masalah dan persoalan yang ada di masyarakat dan umat. Dengan pertemuan-pertemuan itu kita selesaikan bersama-sama," kata Presiden. (Humas Kemensetneg)