Presiden Pimpin Rapat Bahas Perekonomian, Keamanan, Politik dan Hukum

 
bagikan berita ke :

Kamis, 07 Mei 2009
Di baca 774 kali

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Rabu (5/5) siang memimpin rapat terbatas (ratas) kabinet, di Kantor Presiden. Hadir dalam ratas antara lain Menko Polhukkam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menkeu Plt. Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Mensesneg Hatta Rajasa, Mendagri Mardiyanto serta Seskab Sudi Silalahi.

Rapat terbatas hari ini membahas langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah di bidang perekonomian, politik, hukum, keamanan serta di bidang kesejahteraan rakyat. "Khususnya perbaikan dengan masalah-masalah khusus yang harus menjadi prioritas dan atensi kita untuk mengatasinya. Meskipun dinamika politik tetap tinggi atau makin tinggi dan ini tidak luar biasa karena sudah semakin dekat dengan Pilpres, tetapi mari kita pastikan bahwa seluruh jajaran pemerintahan baik pusat maupun daerah terus menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya," kata SBY sebelum memulai rapat. Melalui Mendagri, Presiden SBY minta agar para gubernur, bupati dan walikota dalam masa Pemilu ini tetap menjalankan tugas - tugasnya dengan baik.

Di dalam Rapat Terbatas tersebut, Presiden SBY menginginkan laporan dari Menko Polhukkam mengenai hasil pantauan dari pemerintah terhadap apa yang dilakukan oleh KPU mengenai pemenuhan waktu untuk penyelesaian penghitungan suara serta apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk memastikan KPU dengan jajarannya sehingga bisa menyiapkan DPT Pilpres yang tepat dan akurat.

Di bidang penegakan hukum, Presiden SBY mendapatkan laporan dari Mensesneg bahwa sudah ada surat dari Kapolri mengenai status dari Ketua KPK Antasari yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan. "Pada prinsipnya akan kita proses pada mekanisme yang berlaku, dicek dulu aturan dan undang-undangnya. Biasanya, kalau pejabat pemerintah yang lain seseorang diberhentikan sementara apabila sudah dinyatakan sebagai terdakwa. Tapi barangkali ada aturan khusus dalam UU KPK,
tolong dikaji, dicek dipelajari, agar apa yang kita lakukan ini sesuai dengan sistem yang berlaku, sesuai UU yang berlaku pula. Sambil tentunya menegakkan azas praduga tak bersalah, tentunya proses penegakan hukum harus berjalan dengan baik," ujar Presiden. SBY berharap kasus ini dapat diproses mekanisme yang biasa dilakukan dan berharap kita dapar bekerja atas sistem dan UU yang berlaku.

Sedangkan di bidang keamanan, Presiden SBY juga mendapatkan laporan mengenai perkembangan situasi keamanan di Papua. "Meskipun juga saya memantau keadaannya, hampir pulih, itu tidak terdengar lagi masalah-masalah kecil disana. Tetapi tolong saya diupdate apakah ada permasalahan baru," ujarnya.

Di bidang perekonomian, Presiden SBY berrsyukur bahwa Pertemuan Tahunan ADB serta pertemuan Menteri Keuangan ASEAN Plus 3 berjalan dengan baik. "Mudah-mudahan ini membawa manfaat yang baik pula bagi negeri kita terhadap perekonomian nasional kita yang sudah mulai ada tanda-tanda untuk pemulihan, mudah-mudahan ini bisa berlanjut kedepan.," harap SBY.

Presiden SBY juga mendapatkan laporan singkat tentang permasalahan pangan yang berkaitan dengan pertanian. "Alhamdulillah nampaknya musim cukup bersahabat tahun ini dan apabila berlangsung seperti itu, insya Allah apa yang kita harapkan untuk sebuah surplus padi atau beras bisa kita capai. Dengan demikian tentu harus kita letakkan terus sebagai suatu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan, termasuk keterjangkauan harganya, sambil terus meningkatkan kesejahteraan petani kita," ungkap SBY. Presiden SBY juga ingin mendengarkan laporan mengenai perkembangan harga-harga meskipun inflasi terkelola dan harga pangan mengalami deflasi.

Di bidang energi, Presiden SBY mendengarkan hal-hal yang menjadi perhatian rakyat. "Juga langkah-langkah persoalan yang menonjol, kalau tidak ada, pastikan bahwa pada masa krisis global ini untuk dalam negeri, ketahanan pangan dan ketahanan energi betul-betul kita jaga," ujar SBY. Sedangkan di bidang kesejahteraan rakyat, Presiden SBY mendengarkan persiapan pelaksanaan WOC dan CTI summit

Sedangkan mengenai Swine Flu, Presiden SBY bersyukur karena berkat kecepatan dalam bertindak, kita tidak terkena virus tersebut. "Waspadai di tingkat dunia masih tetap merebak wabah swine flu itu. jadi jangan kendor upaya kita untuk menangani masalah itu," jelasnya.

Presiden SBY selalu mempelajar puluhan ribu SMS yang diterima setiap minggunya mengenai masalah kesehatan, pendidikan dan tenaga honorer. Presiden SBY ingin mendengarkan dari para menteri terkait mengenai langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal- hal tersebut.





Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/05/06/4272.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0