Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam sambutannya menyampaikan
bahwa BDF V ini dihadiri 12 kepala negara dan kepala pemerintahan.
Mereka, antara lain, Sultan Brunei Darussalam Haji Hassanal Bolkiah, PM
Timor Leste Xanana Gusmao, Presiden Iran Mahmoud Ahmaddinejad, PM
Australia Julia Gillard, Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Presiden
Korsel Lee Myung-bak, dan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra.
Hadir pula praktisi, pengamat, dan organisasi pemerintah serta LSM
penggiat demokrasi.
Sementara itu, Presiden SBY dalam sambutannya sebelum resmi membuka acara menyampaikan bahwa paritisipasi yang luar biasa kali ini menunjukkan BDF akan semakin memperkuat upaya negara-negara dalam menyelenggarakan pemerintahan yang demokratis.
"BDF yang kelima ini adalah waktu yang sangat baik bagi negara-negara peserta untuk mengetahui kemajuan BDF dalam lima tahun terakhir. Terkait dengan kemajuan demokrasi setiap tahun, kita mengalami kemajuan demokrasi di banyak negara di Asia," kata Presiden SBY.
Demokrasi, lanjut Presiden, terus berkembang dan berubah. "Keberlanjutan proses demokrasi akan ditentukan oleh hasil-hasil yang dicapai. Forum ini diyakini bisa menjadi forum pemerintahan global untuk menyelesaikan persoalan yang ada dan menjadi sangat penting di masa depan," Presiden SBY menambahkan.
Presiden bangga bahwa forum antarpemerintah yang pertama tentang demokrasi di Asia ini kini telah tumbuh menjadi forum utama di kawasan. "Forum Demokrasi Bali telah berkembang dari 39 negara peserta dan organisasi internasional pada saat pertama kali digelar tahun 2008 menjadi 83 pada saat ini," SBY menjelaskan.
Di akhir sambutannya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Presiden SBY resmi membuka Bali Democracy Forum V.
Presiden hari ini juga diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea Lee Myung-bak dan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra. (yor)
Sementara itu, Presiden SBY dalam sambutannya sebelum resmi membuka acara menyampaikan bahwa paritisipasi yang luar biasa kali ini menunjukkan BDF akan semakin memperkuat upaya negara-negara dalam menyelenggarakan pemerintahan yang demokratis.
"BDF yang kelima ini adalah waktu yang sangat baik bagi negara-negara peserta untuk mengetahui kemajuan BDF dalam lima tahun terakhir. Terkait dengan kemajuan demokrasi setiap tahun, kita mengalami kemajuan demokrasi di banyak negara di Asia," kata Presiden SBY.
Demokrasi, lanjut Presiden, terus berkembang dan berubah. "Keberlanjutan proses demokrasi akan ditentukan oleh hasil-hasil yang dicapai. Forum ini diyakini bisa menjadi forum pemerintahan global untuk menyelesaikan persoalan yang ada dan menjadi sangat penting di masa depan," Presiden SBY menambahkan.
Presiden bangga bahwa forum antarpemerintah yang pertama tentang demokrasi di Asia ini kini telah tumbuh menjadi forum utama di kawasan. "Forum Demokrasi Bali telah berkembang dari 39 negara peserta dan organisasi internasional pada saat pertama kali digelar tahun 2008 menjadi 83 pada saat ini," SBY menjelaskan.
Di akhir sambutannya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Presiden SBY resmi membuka Bali Democracy Forum V.
Presiden hari ini juga diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea Lee Myung-bak dan Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra. (yor)
Â
Â
Â
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2012/11/08/8475.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?