Presiden Resmikan Kapal Pengangkut Ternak Kapasitas 500 Sapi Pertama di Indonesia
‎Kapal Khusus Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara 1 yang diresmikan Presiden memiliki 500 ruang untuk sapi dengan standar internasional. "Semua ada dan kita harapkan arus barang dan ternak dari lokasi provinsi bisa dipasarkan ke kota yang membutuhkan," ucap Presiden, seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.
Dengan harga angkutan murah, kata Presiden, sehingga semua bisa bersaing. "Kekalahan kita selalu pada harga angkutan sampai bisa masuk ke Jakarta," ujar Presiden.
Harga angkutan yang murah menjadikan produk dalam negeri dapat berkompetensi karena biaya transportasi sangat murah. "Ini yang kita targetkan agar satu persatu bisa diselesaikan," tutur Presiden.‎
Presiden menjelaskan, bahwa kekalahan produk kita selalu pada biaya angkutan. "Sapi Australia bisa bersaing karena harga transportasi murah sekali," ucap Presiden.‎‎
Tol Laut Menyatukan NKRI
Banyak yang tidak menyadari bahwa 2/3 dari luas Indonesia itu adalah air dan terdapat 17 ribu pulau. "Kita sering lupa akan hal itu," ujar Presiden.
Bahkan, kata Presiden, seorang Presiden Italia Mattarella terheran-heran dengan banyaknya pulau di Indonesia dan memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, 250 juta penduduk. "Bagaimana Presiden Widodo mengelola pulau sebanyak itu, betapa sulitnya?" tutur Presiden menceritakan kebingungan Presiden Italia. ‎
Siang itu Presiden meresmikan Kapal Khusus Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara1, Kapal Perintis Tipe 750 DWT KM Sabuk Nusantara 56 dan Kapal Perintis Tipe 750 DWT KM Sabuk Nusantara 55. "Sesuai dengan target kapal yang menghubungkan antar pulau disebut tol laut, satu demi satu sudah diresmikan," ucap Presiden.
Bahkan Kementerian Perhubungan telah memesan 200 kapal pada tahun ini, tahun depan 160 kapal dan tahun depannya lagi diharapkan ratusan kapal dipesan terus, sehingga distribusi logistik nasional dapat berjalan dengan baik. "Harga-harga juga turun karena menggunakan angkutan laut murah," ujar Presiden.
Sebagai gambaran, kata Presiden, di puncak Jayawijaya harga semen per sak adalah Rp 2.200.000,- karena manajemen distribusi logistik belum tertata dengan baik.‎
‎Mulai saat ini, lanjut Presiden, telah ada kapal dari wilayah barat ke timur dengan jadwal yang sudah pasti, 3 pada bulan ini dan 6 pada bulan Januari 2016, sehingga memudahkan distribusi logistik. "Kapal ini akan diluncurkan awal bulan ini. Kita meyakini itu akan memperkuat poros maritim dan tol laut. ‎Distribusi, arus barang, semakin hari semakin baik,‎" tutur Presiden.‎
Sementara itu Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengatakan dengan diluncurkannya KM Sabuk Nusantara 56 artinya kita memiliki 56 kapal perintis. "Yang lebih menarik lagi, kapal ternak pertama yang pernah dijalankan dan dibuat di Indonesia," ucap Jonan.
Kapal ini akan dapat membawa 500 sapi dengan melayani trayek Kupang-Bima-Tanjung Perak-Tanjung Emas-Bima-Kupang. Kapal ternak harus mengiuti standar dunia. "Kapal itu harus menjamin ternak tidak boleh stress, tertekan dan diberi ruang gerak," pungkas Jonan. (Humas Kemensetneg)
Â