Presiden Resmikan Pelabuhan untuk Mewujudkan Tol Laut

 
bagikan berita ke :

Rabu, 06 April 2016
Di baca 685 kali

Dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit, disampaikan bahwa Presiden meresmikan penggunaan Pelabuhan Tobelo, Pelabuhan Galela, Pelabuhan Tutu Kembong, Pelabuhan Wonreli, dan Pelabuhan Pulau Teor. Peresmian kelima pelabuhan tersebut dipusatkan di Pelabuhan Tobelo di Kabupaten Halmahera Utara.

Dalam sambutannya Presiden kembali menegaskan bahwa saat ini pemerintah tengah fokus terhadap tiga hal yang berkaitan dengan percepatan pembangunan. Ketiga hal itu adalah deregulasi atau penyederhanaan perizinan, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Pelabuhan-pelabuhan di pulau-pulau kerjakan, menteri tanya duit dari mana? urusan saya, ya duit dicarikan," ujar Presiden.

Presiden menambahkan, pembangunan infrastruktur pelabuhan bertujuan untuk menghubungkan antar pulau, antar provinsi,  antar kabupaten di seluruh Indonesia. Program tol laut yang sudah terlaksana sejak tahun lalu, menyediakan tiga buah kapal yang secara reguler singgah di pelabuhan-pelabuhan besar dan akan ditambah lagi frekuensinya pada tahun ini. "Kita ingin dari Tobelo mau ke Aceh bisa, inilah Indonesia. Kalau nggak ada kapalnya lewat apa, kalau nggak ada airportnya lewat apa?," ucap Presiden.

Peresmian pelabuhan ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden. Presiden beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan sejumlah pejabat Provinsi Halmahera Utara kemudian meninjau fasilitas Pelabuhan Tobelo.
Dalam laporannya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa mulai akhir April 2016, kapal Tol Laut akan singgah di Pelabuhan Tobelo. "Jadi kapalnya juga besar untuk sekali pelayaran," ucap Jonan.

Lima pelabuhan yang diresmikan Presiden adalah sebagai berikut:
1. Pelabuhan Tobelo
Ditetapkan hierarkinya sebagai pelabuhan pengumpul. Pengembangan Pelabuhan Tobelo dibangun dengan total anggaran Rp.160,293 Milyar. Pelabuhan Tobelo direncanakan untuk kegiatan bongkar muat barang dan petikemas serta turun naik penumpang dengan fasilitas antara lain dermaga general cargo sepanjang 174 meter untuk mengakomodasi kapal ukuran 2000 DWT, dermaga penumpang sepanjang 135 meter untuk mengakomodasi kapal ukuran 1000 DWT, dermaga petikemas sepanjang 170 meter untuk mengakomodasi kapal ukuran 10.000 DWT serta fasilitas darat antara lain berupa lapangan penumpukan seluas 3 Hektar, Gudang seluas 300 meter persegi dan terminal penumpang seluas 125 meter persegi.

2. Pelabuhan Galela
Ditetapkan hierarkinya sebagai pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan Pelabuhan Galela Provinsi Maluku Utara  dibangundengan total anggaran Rp. 35,5 Milyar. Output yang dihasilkan berupa Pembangunan Dermaga sepanjang 80 meter, lapangan penumpukan dan terminal penumpang seluas 150 meter persegi. Dermaga Pelabuhan Galela dibangun pada kedalaman 5 meter untuk dapat mengakomodasi kapal dengan ukuran maksimal 1000 DWT.

3. Pelabuhan Tutu Kembong
Ditetapkan hierarkinya sebagai pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan Pelabuhan Tutu Kembong dibangun dengan total anggaran sebesar Rp. 157,1 Milyar. Fasilitas yang ada di Pelabuhan Tutu Kembong antara lain dermaga sepanjang 70 meter untuk mengakomodasi kapal dengan ukuran 1000 DWT, lapangan penumpukan seluas 176 meter persegi, gudang seluas 100 meter persegi, dan terminal penumpang seluas 150 meter persegi.

4. Pelabuhan Teor
Ditetapkan hierarkinya sebagai pelabuhan pengumpan lokal. Pengembangan Pelabuhan Teor dibangun dengan total anggaran Rp. 42,65 Milyar. Fasilitas yang ada di Pelabuhan Teor diantaranya Dermaga sepanjang 70 meter pada kedalaman 5 meter untuk mengakomodasi kapal barang dengan ukuran 1000 DWT dan kapal penumpang dengan ukuran 1300 DWT, serta fasilitas darat berupa lapangan penumpukan, gudang dan terminal penumpang.

5. Pelabuhan Wonreli
Ditetapkan hierarkinya sebagai pelabuhan pengumpan regional. Pengembangan Pelabuhan Wonreli dibangun dengan total anggaran sebesar Rp. 54,5 Milyar. Output yang dihasilkan berupa pembangunan Dermaga sepanjang 120 meter pada kedalaman 6 meter untuk mengakomodasi kapal dengan ukuran 2000 DWT, dan fasilitas darat antara lain lapangan penumpukan barang seluas 2000 meter persegi, gudang serta terminal penumpang seluas 300 meter persegi.

Blok Masela Butuhkan Sarjana Teknik

Khusus untuk SDM, Presiden menitipkan pada Gubernur, Bupati dan Walikota untuk mempersiapkan SDM dengan baik. Apabila terdapat tambang emas di daerah itu, maka anak-anak itu ketika memulai kuliah mengambil jurusan pertambangan. Seandainya terdapat sumber minyak, maka anak-anak dipersiapkan dengan mengambil jurusan perminyakan atau geologi. "Jangan sampai SDM yang ada tidak siap. Nanti yang masuk dari luar (daerah)," ucap Presiden.

Presiden mencontohkan Blok Masela dimana membutuhkan tenaga kerja dengan latar belakang teknik perminyakan, geologi dan bidang lainnya sebanyak 12 ribu tenaga kerja. "Kalau ini tidak disiapkan dari sekarang, investor akan ngomong, saya ambil dari asing. Saya bilang yang bekerja orang-orang dari daerah, tapi siapkan dari sekarang," ucap Presiden. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0