Presiden Resmikan Program Buku Elektronik Murah

 
bagikan berita ke :

Rabu, 20 Agustus 2008
Di baca 886 kali


Hak cipta sejumlah judul buku teks pelajaran bermutu yang dimasukkan dalam program ini dimiliki oleh pemerintah.

Para siswa dan pengajar dapat melihat judul-judul buku yang masuk dalam program buku elekronik ini melalui situs internet dan dapat mengunduhnya secara gratis baik secara keseluruhan maupun bagian per bagian.

Para siswa dan pendidik dapat melihat akses di http://bse.depdiknas.go.id dan dapat mengunduh bahan pelajaran tanpa perlu meminta ijin pada pemerintah.

Disebut buku murah karena para siswa dan pengajar dapat mengunduh secara gratis, teks pelajaran itu juga dapat dicetak pada kertas bekas.

Selain peran pemerintah pusat, Departemen Pendidikan Nasional juga mengharapkan pemerintah daerah untuk dapat berperan serta antara lain membantu menggandakan buku teks pelajaran elektronik dalam bentuk cakram dan membantu pencetakan serta distribusi ke sekolah-sekolah di pelosok.

Saat ini pemerintah telah membeli hak cipta 95 judul buku teks pelajaran SD/Madrasah Ibtidaiyah, 72 judul buku teks SMP/Madrasah Tsanawiyah, 24 judul buku teks SMA/Madrasah Aliyah dan 216 judul buku teks SMK.

Buku-buku itu meliputi pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, IPA, Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Juga Bahasa Inggris, mata pelajaran adaptif, mata pelajaran produktif dan mata pelajaran normatif untuk jenjang SMK.

Secara keseluruhan terdapat 407 judul buku. Menurut Mendiknas Bambang Sudibyo dalam sambutannya, langkah pembelian hak cipta buku teks tersebut juga akan dilanjutkan pada 2009.

"Diknas juga mengeluarkan ketentuan melarang guru berdagang buku dan mempersilahkan siswa untuk membeli buku pada pengecer secara langsung," kata Bambang.

Ia mengharapkan langkah itu dapat mendorong pemerataan pendidikan dan juga peningkatan kualitas pendidikan nasional.

Dalam acara tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menkopolkam Widodo AS, Menristek Kusmayanto Kadiman, Menlu Nur Hassan Wirajuda dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.



Sumber:

http://www.mediaindonesia.com/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0