Presiden Resmikan Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG Pertamina Arun

 
bagikan berita ke :

Selasa, 10 Maret 2015
Di baca 889 kali

 
“Yang pertama, tadi Pak Bupati Aceh Utara menyampaikan pada saya, "Pak ini bandara di Lhokseumawe sudah berpuluh tahun tdk diperpanjang runway-nya, mohon bisa diperpanjang." Detik itu juga saya telepon ke Menteri Perhubungan dan tahun ini diperpanjang jadi 2400. Selain itu juga bandara yang lain di Rembele, di Bener Meriah, Aceh Tengah. Itu juga akan diperpanjang”. Kata Presiden Jokowi dalam di awal sambutannya.
 
Presiden Jokowi meceritakan bahwa Aceh bukan sesuatu yang baru bagi beliau dan istri, karena pada tahun 1985, beliau pernah bekerja di Tanah Rencong tersebut, di Lhokseumawe tepatnya di PT Kertas Krap Aceh dan juga dulu di Aceh Tengah di Takengon. “Kemudian hari ini juga kita akan meresmikan waduk terbesar yaitu di Krueng Kereuto yang akan menjadi waduk sangat besar dan nantinya bisa mengairi sawah yang beribu-ribu hektar, “ tambah Presiden Jokowi yang menjelaskan perhatian pemerintah pusat terhadap Aceh saat ini, karena semua bandar udaranya yang juga akan diperpanjang.
 
Mengenai aset PT Arun, yang karena gasnya sudah habis Oktober tahun lalu kemudian dialihkan supaya produktif menjadi tempat untuk regasifikasi dan gasnya akan disalurkan untuk industri-industri yang ada di Aceh maupun di Sumut.
 
Presiden Jokowi juga mendorong industri-industri yang berkaitan dengan perikanan, fisheries industry dan kemudian akan berkaitan dengan sumber-sumber bahan baku yang ada di Aceh agar bisa segera dibangun di provinsi Nangroe Aceh Darussalam ini. Hal tersebut disampaikan Presiden untuk merespons apa yang disampaikan gubernur Nangroe Aceh Darussalam agar masalah pengangguran, kemiskinan yang ada bisa dikurangi, diselesaikan dan itu bisa dilakukan jika industrinya berjalan tetapi di sisi hulunya pertanian, perkebunan, kehutanannya semua bisa berjalan lebih baik.
 
Selain itu Presiden Jokowi juga ingin menyelesaikan masalah PT Kertas Kraf Aceh yang sudah berhenti dari 15 tahun, agar bisa hidup kembali dengan melibatkan supply bahan baku dari hutan-hutan yang dikelola oleh masyarakat. Menurut Presiden Jokowi, Industri yang berkaitan dengan perkebunan seperti kopi, pertanian, ada kedelai yang juga bisa digerakkan, jagung yang tumbuh sangat baik di Provinsi Aceh.
 
"Pada kesempatan yang baik ini, bahwa listrik, karena industri-industri ini takut sekali listrik naik. Saya sampaikan listrik untuk industri tidak naik, jadi jangan ada yang menulis lagi 'Listrik akan naik'. Baru 'akan' saja sudah ditulis ”, tegas Presiden Jokowi untuk mengundang investor agar mau masuk untuk membangun Acehke Aceh.
 
Turut mendampingi Presiden Jokowi Menseskab, Menteri PU dan Perumahan dan Rakyat, Gubernur Aceh, dan sejumlah Dirut BUMN. (Humas Setneg/Verbatim)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0