Presiden: Ruas Tol Bakauheni-Palembang Tuntas Dalam 3 Tahun

 
bagikan berita ke :

Jumat, 06 November 2015
Di baca 768 kali

Tiba di ruas tol km 74 yang merupakan ruas jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo berjalan kaki menyusuri jalan tol. Presiden menjelaskan, bahwa perkembangan pembangunan jalan tol ini terus diikuti perkembangannya. Mulai dari bentaran hutan karet saat groundbreaking, kemudian masuki tahap pengecoran. "‎2,5 tahun sampai 3 tahun tembus ke Palembang‎," ucap Presiden. Demikian sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

 

Saat Presiden dan rombongan berjalan di jalan tol itu, tampak beberapa pekerja tetap melakukan pekerjaan. Setelah berjalan hampir 500 m, Presiden menjelaskan, bahwa kedatangannya ke Lampung yang ketiga kalinya untuk mengetahui perkembangan dari pembangunan jalan tol Trans Sumatera untuk r‎uas jalan tol Bakauheni-Palembang. "Saya memantau perkembangan tiap hari, tiap minggu," tutur Presiden.‎

 

Presiden tidak hanya memantau perkembangan pembangunan jalan tol saja, tetapi juga ‎masalah yang ada di lapangan. Ruas jalan tol ini, kata Presiden, terbagi ke dalam 4 sesi ruas jalan tol yang dikerjakan oleh 4 BUMN yang berbeda, yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.‎ ‎"Cara kerja-kerja seperti ini akan cepat," ucap Presiden.

 

Pekerjaan empat sesi ruas jalan tol Bakauheni-Palembang ini dapat dikerjakan bersamaan seperti pengecoran. Upaya ini jelas mempercepat pengerjaan jalan tol oleh BUMN dan melibatkan Pemerintah Daerah.


‎
PMN Percepat Pembangunan Infrastruktur

 

Presiden menjelaskan bahwa Penyertaan Modal Negara (PMN) adalah upaya Pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur melalui BUMN. "Jadi anggaran tidak hanya di PU saja, tapi juga di BUMN," kata Presiden.‎

 

BUMN, kata Presiden, memang diberikan tugas untuk mengerjakan infrastruktur terutama untuk proyek infrastruktur yang tidak menguntungkan secara ekonomis, seperti jalan tol Trans Sumatera misalnya. "Siapa yang harus merintis? Ya BUMN," ujar Presiden.

 

Saat ditanya wartawan tentang penolakan anggaran ‎PMN pada APBN 2016 oleh DPR. Presiden menjelaskan bahwa anggaran PMN tidak ditolak oleh DPR dalam pembahasan APBN 2016, tapi ditunda pembahasannya.

 

Sementara itu, Ketua Umum MPR menjelaskan bahwa pembangunan ruas jalan tol yang dibangun ini merupakan daerah asalnya dan sudah terlihat kemajuan dari pembangunannya. "Masyarakat Lampung Selatan berterimakasih kepada Presiden untuk pembangunan jalan tol ini," ujar Zulkifli.

 

Hadir mendampingi Presiden dalam peninjauan jalan tol ini, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri BUMN Rini Sumarno. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0