"Bukan pertimbangan politik praktis, bukan kepentingan orang seorang," katanya saat membuka the Asia Pacific Conference and Exhibition 2008 (Apconex) on Financial Transformation di Balai Sidang Jakarta, Rabu (7/5).
Presiden mengaku setelah pemerintah memutuskan akan menaikkan harga BBM awal minggu ini, ia banyak menerima pesan pendek dari masyarakat. Ragam isi pesan pendek itu macam-macam. "Ratusan kadang ribuan sms masuk, yang kami ketahui, apa yang menjadi aspirasi pikiran feedback dari rakyat kita," katanya.
Beberapa dari pesan pendek itu, kata Presiden, meminta agar kebijakan menaikkan harga BBM sebaiknya diputuskan setelah Pemilihan Presiden 2009 selesai. Ia mengatakan, jika itu yang menjadi pertimbangan. "Salah, berdosa saya. berarti hanya memikirkan diri sendiri," katanya.
Keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak, katanya, melalui berbagai pertimbangan apakah akan membawa kebaikan atau tidak bagi rakyat. Apabila harga BBM dinaikkan, apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi yang lemah. "Itu pertimbangannya," katanya.
Sebagian pesan pendek lainya, kata Presiden, menyatakan dukungannya. Presiden mengatakan, ada masyarakat yang menyatakan menaikkan harga BBM ini bisa diterima. "Memang suaranya keras, jujur pak kami bisa terima, negara lain juga sudah naik, cuma Indonesia yang belum," katanya. Namun, kenaikan harga BBM harus mempertimbangkan keadaan ekonomi masyarakat lemah. "Ada sms seperti itu, kami dengar," katanya.
Presiden menegaskan menaikkan harga BBM adalah jalan terakhir dalam menghadapi persoalan APBN dan subsidi. Kalau tidak ada cara lain kecuali hanya menaikkan bbm, setelah upaya lain dilakukan, tapi masih harus menaikkan harga BBM, harus dipastikan kenaikannya pun dalam prosentase yang tepat dan timing yang tepat.
Â
Â
Â
Â
Â
Sumber:
http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2008/05/07/brk,20080507-122675,id.html
http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2008/05/07/brk,20080507-122675,id.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?