Bali Democracy Forum
VII merupakan forum untuk berbagi bukan untuk mengajari, sharing not
lecturing. Inilah yang membedakan BDF dengan forum-forum demokrasi di
tempat-tempat yang lain.
Sejak berdirinya Institute for Peace and Democracy (IPD) dan BDF diselenggarakan untuk membangun suatu kerangka atau framework yang kemudian diwujudkan setiap tahunnya dalam pilihan tema dan topik yang bernafaskan bahwa dalam kehidupan sebuah bangsa atau kehidupan di masyarakat luas demokrasi itu tidak berjalan sendiri, berpasang-pasangan dengan apa yang dikehendaki oleh rakyat di sebuah negara.
“Sebuah bangsa, rakyat juga menginginkan liberty, prosperity, and security. Kebebasan, kesejahteraan, dan keamanan. Dan, inilah yang menjadi tema sentral atau framework yang dibangun oleh BDF sejak berdiri, sejak kita selenggarakan pada tahun 2008 duluâ€, ujar Presiden SBY menjelaskan hal-hal yang mendasari penyelenggaraan BDF.
Bali Democracy Forum VII mengambil tema atau membahas hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur demokrasi. Tiga hal yang disoroti yaitu, Pertama adalah political development, Kedua adalah socio-economic progress, dan yang Ketiga, yang ini menjadi values atau nilai dalam kehidupan demokrasi termasuk pembangunan ekonomi.
BDF VII merupakan kesempatan terakhir bagi Presiden SBY sebagai Presiden Republik Indonesia untuk menyampaikan pidato di forum ini.
Presiden SBY mengangkat sejumlah isu baik global, regional, maupun nasional yang terkait dengan pilihan tema BDF VII, di Indonesia Presiden SBY mengambil contoh penerbitan Perpu tentang Pilkada langsung yang sebelumnya dalam Sidang Paripurna DPR RI menetapkan Pilkada dilakukan oleh DPRD, untuk mengaitkan dengan tema yang dipilih dalam BDF kali ini.
BDF sangat berguna bagi siapa pun karena di dalam forum ini saling belajar, saling berbagi, dan saling menimba pengalaman. (Verbatim-Humas)
Sejak berdirinya Institute for Peace and Democracy (IPD) dan BDF diselenggarakan untuk membangun suatu kerangka atau framework yang kemudian diwujudkan setiap tahunnya dalam pilihan tema dan topik yang bernafaskan bahwa dalam kehidupan sebuah bangsa atau kehidupan di masyarakat luas demokrasi itu tidak berjalan sendiri, berpasang-pasangan dengan apa yang dikehendaki oleh rakyat di sebuah negara.
“Sebuah bangsa, rakyat juga menginginkan liberty, prosperity, and security. Kebebasan, kesejahteraan, dan keamanan. Dan, inilah yang menjadi tema sentral atau framework yang dibangun oleh BDF sejak berdiri, sejak kita selenggarakan pada tahun 2008 duluâ€, ujar Presiden SBY menjelaskan hal-hal yang mendasari penyelenggaraan BDF.
Bali Democracy Forum VII mengambil tema atau membahas hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur demokrasi. Tiga hal yang disoroti yaitu, Pertama adalah political development, Kedua adalah socio-economic progress, dan yang Ketiga, yang ini menjadi values atau nilai dalam kehidupan demokrasi termasuk pembangunan ekonomi.
BDF VII merupakan kesempatan terakhir bagi Presiden SBY sebagai Presiden Republik Indonesia untuk menyampaikan pidato di forum ini.
Presiden SBY mengangkat sejumlah isu baik global, regional, maupun nasional yang terkait dengan pilihan tema BDF VII, di Indonesia Presiden SBY mengambil contoh penerbitan Perpu tentang Pilkada langsung yang sebelumnya dalam Sidang Paripurna DPR RI menetapkan Pilkada dilakukan oleh DPRD, untuk mengaitkan dengan tema yang dipilih dalam BDF kali ini.
BDF sangat berguna bagi siapa pun karena di dalam forum ini saling belajar, saling berbagi, dan saling menimba pengalaman. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?