Dalam sambutan
singkatnya saat acara buka puasa bersama, Presiden SBY mengungkapkan,
“Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara, menyampaikan kepada
saya sekaligus keprihatinan beliau menyangkut perkembangan situasi di
Jalur Gaza, Palestina. Pada acara malam hari ini, akan saya sampaikan
mengenai perkembangan situasi terkini serta diplomasi dan
langkah-langkah apa yang kita lakukan, yang saya lakukan, dan yang
dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia,â€
Indonesia telah pro-aktif dan aktif melakukan diplomasi sejak aksi serangan Israel terhadap Gaza yang melebihi batas kepatutannya dan mengakibatkan korban jiwa, bahkan sebagian besar adalah mereka yang tidak berdosa.
“Sasaran diplomasi Indonesia jelas dan tegas. Kita ingin serangan militer Israel dihentikan diserta dengan gencatan senjata. Kemudian dicegah aksi balas membalas, baik itu serangan udara maupun penembakan roket karena yang menjadi korban adalah masyarakat biasa, dan kemudian dilanjutkan dengan bantuan kemanusiaanâ€, kata Presiden SBY menjelaskan peran pemerintah Indonesia dalam menyikapi serangan Israel ke Gaza yang telah melukai umat Islam.
Disamping itu, Presiden SBY juga menambahkan langkah konkrit yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia terkait aksi serangan tersebut, “Menteri Luar Negeri telah saya tugasi untuk melakukan langkah-langkah diplomasi secara aktif pada tingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada tingkat Organisasi Konferensi Islam, dan pada tingkat Gerakan Non Blokâ€.
Presiden SBY juga mengajak bangsa Indonesia untuk bersyukur karena meskipun masih ada kekurangan dan permasalahan. Tetapi, kita bisa beribadah di bulan puasa ini dengan aman, tenang, dan damai, tidak seperti saudara-saudara kita umat Muslim di negara lain utamanya di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Terkait hasil penghitungan suara hasil pemilihan presiden yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Juli lalu, Presiden SBY mengajak kedua calon capres dan cawapres serta pendukungnya untuk dapat mengawal penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum.
“Mari kita jaga teduhnya suasana sekarang ini, karena demokrasi yang kita bangun adalah demokrasi yang penuh amanah, demokrasi yang damai, demokrasi yang bertanggung jawab bukan demokrasi yang menaburkan keonaran, kerusuhan, dan kegoncangan,†ujar Presiden SBY seraya berharap apa pun hasilnya penghitungan suara KPU nantinya, kedua capres dan cawapres dapat menyikapi dengan baik serta dapat mengelola pendukungnya untuk tetap menjaga keamanan negeri kita, karena siapa pun nanti yang akan terpilih harus kita hormati, kita akui dan kita dukung. (Verbatim-Humas)
Indonesia telah pro-aktif dan aktif melakukan diplomasi sejak aksi serangan Israel terhadap Gaza yang melebihi batas kepatutannya dan mengakibatkan korban jiwa, bahkan sebagian besar adalah mereka yang tidak berdosa.
“Sasaran diplomasi Indonesia jelas dan tegas. Kita ingin serangan militer Israel dihentikan diserta dengan gencatan senjata. Kemudian dicegah aksi balas membalas, baik itu serangan udara maupun penembakan roket karena yang menjadi korban adalah masyarakat biasa, dan kemudian dilanjutkan dengan bantuan kemanusiaanâ€, kata Presiden SBY menjelaskan peran pemerintah Indonesia dalam menyikapi serangan Israel ke Gaza yang telah melukai umat Islam.
Disamping itu, Presiden SBY juga menambahkan langkah konkrit yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia terkait aksi serangan tersebut, “Menteri Luar Negeri telah saya tugasi untuk melakukan langkah-langkah diplomasi secara aktif pada tingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada tingkat Organisasi Konferensi Islam, dan pada tingkat Gerakan Non Blokâ€.
Presiden SBY juga mengajak bangsa Indonesia untuk bersyukur karena meskipun masih ada kekurangan dan permasalahan. Tetapi, kita bisa beribadah di bulan puasa ini dengan aman, tenang, dan damai, tidak seperti saudara-saudara kita umat Muslim di negara lain utamanya di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Terkait hasil penghitungan suara hasil pemilihan presiden yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Juli lalu, Presiden SBY mengajak kedua calon capres dan cawapres serta pendukungnya untuk dapat mengawal penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum.
“Mari kita jaga teduhnya suasana sekarang ini, karena demokrasi yang kita bangun adalah demokrasi yang penuh amanah, demokrasi yang damai, demokrasi yang bertanggung jawab bukan demokrasi yang menaburkan keonaran, kerusuhan, dan kegoncangan,†ujar Presiden SBY seraya berharap apa pun hasilnya penghitungan suara KPU nantinya, kedua capres dan cawapres dapat menyikapi dengan baik serta dapat mengelola pendukungnya untuk tetap menjaga keamanan negeri kita, karena siapa pun nanti yang akan terpilih harus kita hormati, kita akui dan kita dukung. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?