Dalam sambutannya yang
menyampaikan lima besar pemikiran besar Gus Dur yang disebut Presiden
SBY sebagai "Kenangan dan Kesaksian Pribadi Saya sebagai Seorang Adik
terhadap Sosok yang Kita Cintai Gus Dur".
Kelima Pemikiran Besar tersebut seperti disampaikan oleh Presiden SBY, Pertama, beliau sungguh ingin di negeri ini hadir masyarakat majemuk yang rukun. Maka pikiran besar beliau agar masyarakat dan bangsa Indonesia betul-betul rukun, ini masih tetap relevan, dan ini amanah, serta agenda sepanjang masa. Yang kedua, beliau juga sangat gigih, dan bahkan mengawali pada era kepresidenan beliau untuk menghilangkan diskriminasi yang ada di negeri kita. Yang ketiga, barangkali ini pemikiran Gus Dur yang, mendahului zamannya. Beliau ingin peran negara itu dikurangi, jangan terlalu dominan. Sebaliknya, peran rakyat, peran masyarakat itu diperbesar. Yang keempat, satu isu yang senstif, beliau mengatakan, “Negara itu tidak berhak mengontrol pikiran warganya, bebas, biarkan mau bicara apa", Sedangkan yang kelima, Beliau ingin hubungan sipil dengan militer itu berlangsung secara sehat, dan ini penting".
Acara Haul ke-4 K.H. Abdurrahaman Wahid juga dihadiri oleh ribuan jamaah, acara kemudian diakhiri dengan pembacaan doa oleh K.H. Maemun Zubair. (Dukjak/RYU-Humas/DAR)
Kelima Pemikiran Besar tersebut seperti disampaikan oleh Presiden SBY, Pertama, beliau sungguh ingin di negeri ini hadir masyarakat majemuk yang rukun. Maka pikiran besar beliau agar masyarakat dan bangsa Indonesia betul-betul rukun, ini masih tetap relevan, dan ini amanah, serta agenda sepanjang masa. Yang kedua, beliau juga sangat gigih, dan bahkan mengawali pada era kepresidenan beliau untuk menghilangkan diskriminasi yang ada di negeri kita. Yang ketiga, barangkali ini pemikiran Gus Dur yang, mendahului zamannya. Beliau ingin peran negara itu dikurangi, jangan terlalu dominan. Sebaliknya, peran rakyat, peran masyarakat itu diperbesar. Yang keempat, satu isu yang senstif, beliau mengatakan, “Negara itu tidak berhak mengontrol pikiran warganya, bebas, biarkan mau bicara apa", Sedangkan yang kelima, Beliau ingin hubungan sipil dengan militer itu berlangsung secara sehat, dan ini penting".
Acara Haul ke-4 K.H. Abdurrahaman Wahid juga dihadiri oleh ribuan jamaah, acara kemudian diakhiri dengan pembacaan doa oleh K.H. Maemun Zubair. (Dukjak/RYU-Humas/DAR)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?