Sebelum melakukan konferensi pers bersama, kedua Kepala Negara memimpin pertemuan bilateral kedua negara, pertemuan bisnis para pengusaha kedua negara, dan penandatanganan Economic Partnership Agreement (EPA), dan peresmian berbagai proyek kerjasama kedua negara.
�Jepang adalah partner penting Indonesia, terutama dalam kerjasama ekonomi, dan dalam 40 tahun terakhir antara 1967-2007, Jepang adalah investor terbesar untuk Indonesia. Jepang juga mitra dagang terbesar bagi Indonesia, dan 5 tahun terakhir pertumbuhan volume perdagangan kita adalah 14,4 persen,� kata Presiden SBY.
Sementara itu, menurut SBY, kinerja ekonomi kita juga terus meningkat. "Pertumbuhan kembali ke 6 persen sejak krisis, pasar domestik Indonesia makin menguat. Indonesia memiliki tenaga kerja yang semakin produktif. Dengan EPA dan upaya Indonesia untuk meningkatkan iklim investasi di dalam negeri, saya yakin bahwa kerjasama Jepang –Indonesia ke depan nanti akan berkembang lebih luas baik di bidang investasi perdagangan energi dan kerjasama lainnya,� kata Presiden.
“Di bidang energi, kami bersepakat untuk melanjutkan dan mengembangkan kerjasama kita di bidang minyak, gas, batubara, tenaga listrik, dan biofuel. Dengan kerjaama itu sasaran yang ingin Indonesia capai adalah kebutuhan energi di dalam negeri dapat dipenuhi, termasuk kebutuhan LNG untuk dalam negeri Indonesia, sekaligus mempertahankan keberlanjutan kerjasama LNG dengan Jepang,� kata Presiden. “Oleh karena itu dalam pertemuan bilateral dan pertemuan saya dengan para pimpinan pengusaha Jepang tadi, saya mengundang investor Jepang bekerjasama dengan investor Indonesia untuk mengembangkan sumber energi di Indonesia, dengan demikian sasaran yang saya sampaikan tadi dapat kita capai,� lanjutnya.
Kedua pemimpin, dijelaskan SBY, juga membahas kerjasama di bidang lingkungan yang dikaitkan dengan kerjasama di bidang kehutanan. Karena lingkungan sangat penting, memerlukan komitmen global termasuk Indonesia-Jepang untuk menyelamatkan bumi kita. “Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap konsep cool earth 50 yang telah diinisiatifi oleh PM Jepang, dan ini akan sangat penting, konsep yang jelas tujuan dan sasaran, siapa dan harus berbuat apa, bagi konvensi internasional tentang climate change yang akan dilaksanakan di Bali bulan Desember mendatang,� kata SBY.
“Saya berharap di bawah payung Cool Earth 50, kerjasama di bidang lingkungan Indonesia-Jepang termasuk kerjasama di bidang kehutanan Jepang dan Indonesia dapat diwujudkan, karena Cool Earth 50 ini juga memberikan payung bagi kerjasama yang konstruktif seperti itu. Kami juga membahas kerjasama di bidang keamanan non tradisional. Sebagai contoh penanganan bencana alam. Indonesia mengucapkan terima kasih kepada Jepang atas berbagai bantuan dan kerjasama, seperti ketika tsunami maupun dalam upaya membangun early warning system untuk menghadapi bencana di waktu yang akan datang,� kata SBY.
“Kami juga bersepakat untuk kerjasama dalam penanganan flu burung, dan saya menawarkan kepada PM Jepang untuk sebuah kerjasama bilateral dalam pengembangan vaksin yang berasal dari virus yang ada di Indonesia, demi kepentingan bersama dan kepentingan global. Saya menyambut baik prakarsa PM Abe untuk lebih meningkatkan kerjasama antar generasi muda Jepang dan Indonesia, dan juga saya berharap agar pertukaran siswa dan mahasiswa Jepang dan Indonesia lebih ditingkatkan di waktu yang akan datang. Kami juga membahas kerjasama maritim, pengamanan Selat Malaka yang sangat penting bagi Indonesia, Jepang dan negara – negara lain,� kata SBY.
“Saya sampaikan kepada PM Abe, gangguan kejahatan di sepanjang Selat Malaka dari tahun ke tahun jumlahnya terus menurun secara signifikan, dan harus kami lanjutkan terutama kerjasama patroli laut Indonesia-Malaysia-Singapura. Dalam kaitan itu saya mengucapkan terima kasih kepada Jepang dalam rangka capacity building yang telah membantu pengadaan 3 kapal patroli cepat untuk Indonesia yang akan kita terima pada bulan Desember yang akan datang,� kata SBY lagi.
“Mengenai masalah regional dan global, saya mendukung Jepang yang ingin lebih berperan dalam kerjasama Asia Timur atau East Asia Forum. Kita juga mendukung upaya untuk penyelesaian masalah-masalah di Semenanjung Korea, termasuk harapan kita agar Six Party Talks itu bisa berhasil lebih baik lagi, isu nuklir Korea dapat diselesaikan dengan damai dan warga negara Jepang yang dalam penculikan dapat dibebaskan,� kata Presiden.
“Indonesia juga mendukung Jepang dalam upaya membantu bangsa - bangsa Afrika dengan program African Development. Indonesia siap untuk menjalin kerjasama dalam kaitan itu dengan bentuk third party arrangement ataupun kegiatan lain, mengingat Indonesia juga salah satu motor di dalam meningkatkan kerjasama Asia dan Afrika,� kata SBY.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/08/20/2154.html