Cita-cita besar bangsa
Indonesia adalah menjadi negara maju pada tahun 2045, 100 tahun setelah
Indonesia merdeka, dalam arti memiliki ekonomi yang kuat, adil, dan
berkelanjutan; demokrasi yang kuat dan stabil; serta peradaban bangsa
Indonesia yang juga terus maju dan berkembang sehingga membawa
keunggulan dan daya saing bangsa.
“Kalian dipersiapkan oleh negara untuk menyongsong dan ikut mencapai tujuan besar kita di tahun 2045 tersebut", pesan Presiden SBY kepada seluruh penerima beasiswa untuk menjadi pemimpin dan berkontribusi secara nyata dalam setiap perannya di kemudian hari.
Seorang pemimpin bukan hanya seorang yang cerdas, tetapi juga seorang yang tangguh, kuat kepribadiannya, ulet, dan bersedia bekerja keras dan berkorban, dan memikiki kesetiaan yang tinggi terhadap Merah-Putih.
Ekonomi yang kuat dan berkelanjutam adalah ekonomi yang tidak lagi mengandalkan sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusia. Bonus demografi yang Indonesia miliki akan menjadi beban bila tidak diiringi dengan kualitas sumber daya manusianya.
Ekonomi yang kuat juga ditandai dengan ekonomi yang modern, investasi yang terus tumbuh di seluruh tanah air sehingga dapat menyerap tenaga kerja, serta tidak merusak lingkungan, dan membawa keadilan bagi semua.
Hal itu sejalan dengan ruh dari Post-2015 Development Agenda, Sustainable Growth with Equity, di mana Indonesia bersama dengan Inggris dan Liberia menjadi ketua bersama.
“Demokrasi yang kuat dan stabil adalah demokrasi yang menghadirkan freedom dan rule of law, partisapasi publik yang tertib. Bisa saja ada kegaduhan dalam demokrasi, tetapi jika masyarakatnya beradab, berpengetahuan, berakhlak mulia, maka negara akan terus maju menuju masa depan yang dicita-citakan, Indonesia yang maju, adil, dan sejahteraâ€, Presiden SBY menambahkan.
Selain Ibu Negara Ani Yudhoyono, turut hadir juga para Menteri KIB II, Gubernur Jawa Barat, Panglima TNI, KASAD, KASAL, dan KASAU. (Verbatim-Humas)
“Kalian dipersiapkan oleh negara untuk menyongsong dan ikut mencapai tujuan besar kita di tahun 2045 tersebut", pesan Presiden SBY kepada seluruh penerima beasiswa untuk menjadi pemimpin dan berkontribusi secara nyata dalam setiap perannya di kemudian hari.
Seorang pemimpin bukan hanya seorang yang cerdas, tetapi juga seorang yang tangguh, kuat kepribadiannya, ulet, dan bersedia bekerja keras dan berkorban, dan memikiki kesetiaan yang tinggi terhadap Merah-Putih.
Ekonomi yang kuat dan berkelanjutam adalah ekonomi yang tidak lagi mengandalkan sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusia. Bonus demografi yang Indonesia miliki akan menjadi beban bila tidak diiringi dengan kualitas sumber daya manusianya.
Ekonomi yang kuat juga ditandai dengan ekonomi yang modern, investasi yang terus tumbuh di seluruh tanah air sehingga dapat menyerap tenaga kerja, serta tidak merusak lingkungan, dan membawa keadilan bagi semua.
Hal itu sejalan dengan ruh dari Post-2015 Development Agenda, Sustainable Growth with Equity, di mana Indonesia bersama dengan Inggris dan Liberia menjadi ketua bersama.
“Demokrasi yang kuat dan stabil adalah demokrasi yang menghadirkan freedom dan rule of law, partisapasi publik yang tertib. Bisa saja ada kegaduhan dalam demokrasi, tetapi jika masyarakatnya beradab, berpengetahuan, berakhlak mulia, maka negara akan terus maju menuju masa depan yang dicita-citakan, Indonesia yang maju, adil, dan sejahteraâ€, Presiden SBY menambahkan.
Selain Ibu Negara Ani Yudhoyono, turut hadir juga para Menteri KIB II, Gubernur Jawa Barat, Panglima TNI, KASAD, KASAL, dan KASAU. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?