Hal tersebut ditekankan Presiden SBY saat memimpin rapat terbatas yang membahas tentang transportasi dan lalu lintas Ibukota di Kantor Presiden, Kamis (8/11) sore. “Presiden SBY sudah menerima keluhan yang luar biasanya banyaknya dari warga Jakarta yang berkaitan dengan kemacetan akibat ekspansi pembangunan koridor busway,� kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kepada wartawan, usai ratas. “Kepada Presiden, saya memberikan gambaran secara detail mengapa busway menjadi pilihan utama sementara untuk dikerjakan karena kebutuhan yang begitu tinggi dan mendesak untuk dilakukan langkah-langkah ekspansi busway yang cukup luas,� jelas pria yang akrab disapa Foke.
Terobosan yang sederhana dan bisa dilaksanakan segera adalah memperbanyak mix-traffic diantara lajur khusus dan lajur non-busway. “Area mix-traffic yang paling utama untuk dibuat adalah di persimpangan-persimpangan. Dengan demikian kemacetan di persimpangan akan dapat berkurang. Selanjutnya, kita juga akan meneliti pada bagian mana saja lajur-lajur bis yang sudah selesai konstruksinya tapi belum difungsikan untuk busway. Jalur itu harus dapat digunakan oleh angkutan lain atau kendaraan pribadi,� Foke menuturkan.
‘Kita akan meneliti bagian mana dari koridor-koridor busway yang sudah ada, yang pada saat-saat tertentu penggunaannya tidak terlalu tinggi, sementara pada jalur lain terjadi kemacetan. Akan dicoba untuk mengalihkan volume trafik tadi pada jalur busway sesuai dengan perhitungan yang nanti akan kami lakukan. Ini tentu saja memerlukan konsekuensi petugas yang harus dipasang untuk mengatur lalu lintas kendaraan yang akan menggunakan lajur busway tersebut. Ini juga memerlukan tambahan pekerjaan infrastruktur untuk melandaikan jalur busway, kalau tidak dilandaikan tidak akan dapat dimasuki di setiap tempat,� ujar Foke.
Secara konsepsional Presiden SBY menjelaskan bahwa apa yang sedang dilaksanakan pemerintah DKI Jakarta dalam jangka menengah dan panjang pasti akan memberikan solusi yang baik bagi transportasi di Ibukota Jakarta. “Bila kita tidak melakukan apa-apa yang berkaitan dengan transportasi publik, maka atas dasar perhitungan peningkatan jumlah volume kendaraan roda empat yang ada, tahun 2014 bisa dipastikan akan terjadi kemandekan hampir di semua jalan arteri di Ibukota. Kendaraan roda dua selama tiga tahun terakhir saja sudah menjacapi 3 juta unit hanya di Jakarta saja,� Foke menambahkan.
SBY mengharapkan dalam penataan proyek busway, pemda DKI jangan hanya menata koridor intinya saja, namun diperhatikan juga feeder-nya agar busway dapat berfungsi secara maksimal. Presiden SBY juga meminta fasilitas tempat parkir yang cukup di area terminal busway. “Saya sudah melakukan hal tersebut di Kalideres, mudahan-mudahan bisa dilakukan di tempat lainnnya,� ujar Foke.
Hadir pula dalam ratas tersebut, antara lain, Menko Polhukkan Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Kapolda DKI Adang Firman, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Jamal, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Mensesneg Hatta Rajasa. (osa/mit)
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2007/11/08/2394.html